Solo — Gilang Endi Saputra (23) warga Karangpandan, Kabupaten Karanganyar meninggal dunia usai mengikuti Diklatsar Menwa UNS. Sedianya, kegiatan Diklatsar akan diadakan selama sepekan.
“Rencananya, Diklatsar yang diadakan oleh Menwa UNS tersebut selama sepekan,” terang Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Selasa (26/10) siang.
Dikatakan, awalnya korban mengikuti kegiatan tersebut sejak Sabtu (23/10). Saat datang ke kantor Menwa UNS, para peserta disambut dengan kegiatan fisik. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, korban sempat mengeluh terkait dengan kondisi yang dirasakan. Lalu, korban masih sempat mengikuti latihan di bawah Jembatan Jurug, Kecamatan Jebres.
Selang sehari setelahnya atau Minggu (24/10, korban mengalami kejang dan beristirahat di kantor Menwa. Sempat mendapatkan perawatan, hingga akhirnya sekira pukul 22.00 WIB, dilarikan ke RSUD dr Moewardi Solo.
“Saat berada di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal,” ungkap Ade.
Setelah itu, pihak panitia mengabarkan kematian korban ke piham keluarga pada Senin (25/10) sekira pukul 01.00 dini hari. Lalu, jenazah dikirimkan dari rumah sakit ke rumah duka sekira pukul 04.00 WIB.
“Saat itulah, keluarga korban merasa curiga karena terdapat luka-luka di tubuh jenazah,” jelas Ade.
Mengetahui itu, jenazah korban lalu dibawa lagi ke RSUD dr Moewardi untuk dilakukan outopsi.
“Dari pihak kami (Bid-Dokkes Polda Jateng) juga turut mendampingi proses outopsi yang dilakukan tersebut. Kami masih menunggu hasil dari outopsi yang dilakukan,” kata Ade.
Disinggung apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah, pihaknya tidak ingin berspekulasi lebih jauh.
“Kita tunggu hasil outopsinya seperti apa. Sehingga jelas dan terang,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gilang Endi Saputra meningga dunia usai mengikuti kegiatan Diklatsar Menwa UNS. Terkait kasus tersebut, sebanyak 18 saksi telah diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polresta Solo.
Editor : Wahyu Wibowo