Semarang – Puluhan siswa Taruna Nusantara bergantian mencecar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo denga pertanyaan-pertanyaan. Meski begitu, Ganjar yang berbusana adat Aceh tampak santai menjawab satu per satu pertanyaan.
Momen tersebut adalah saat puluhan siswa-siswi Taruna Nusantara (Tarnus) menemui Ganjar dalam rangka wawancara terkait Kepemimpinan, di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, Kamis (28/10).
“Siap izin bertanya bapak, apakah pernah bercita-cita sebagai gubernur?,” ujar salah satu siswi Tarnus.
“Nggak, karena amanah bapak saya itu jabatan nggak boleh dikejar. Nggak cita-cita jadi gubernur, cita-cita saya jadi pilot dulu waktu kecil,” ujar Ganjar.
Ganjar lantas bercerita bagaimana perjalanan dirinya menjadi seorang gubernur. Para siswa-siswi Tarnus itu mendengarkan dengan seksama, penjelasan orang nomor satu di Jawa Tengah.
“Bapak kan kepala pemerintahan Jawa Tengah , bapak bisa menjelaskan kepada kami syarat menjadi pemimpin yang baik?,” tanya salah satu siswi lainnya.
Amanah, punya integritas dan mau mendengarkan. Menurut Ganjar, mendengarkan menjadi satu syarat yang paling sulit. Karena tidak mudah membuat orang sepakat dengan keputusan yang diambil, maka pemimpin harus bisa luwes.
“Cara mendengarkan saya tidak cukup datang (menemui masyarakat), pakai IG, pakai Twitter. Kadang-kadang pakai YouTube. Kalau sudah bisa menjaga integritas, amanah, mau mendengarkan, insyaallah dalam leadershipnya pasti bisa. Selebihnya komunikasi, gayanya macam-macam kamu sukanya yang mana,” ujar Ganjar.
Pertanyaan terkait kepemimpinan, satu persatu dilontarkan secara bergantian oleh siswa siswi Tarnus tersebut. Ganjar membuat suasana ger-geran saat menjawab pertanyaan tentang pengalaman tak terlupakan selama menjadi gubernur.
“Nggak ada dukanya, semua suka. Kalau kita sudah berpikir duka, maka kita akan bicara penyesalan. Nggak ada jabatan seperti gubernur yang nangani 35juta penduduk jawa tengah terus bisa sendiri ga ada, maka duka pun dibikin suka. Dimaki-maki itu, bully-mu energiku,” tegas Ganjar.
Dari puluhan siswa-siswa Tarnus yang hadir, hampir seluruh pertanyaan diladeni Ganjar. Dalam kesempatan itu, Ganjar berpesan tiga hal yakni hormati orangtua, hormati guru, cintai bangsa dan negara.
“Kalau kamu punya ilmu pengetahuan, punya cita-cita udah deh itu udah kamu siapin. Kalau (tiga hal) itu kamu selesai, insyaallah cita-citamu akan terwujud. Mudah-mudahan kalian bisa belajar dengan baik,” tandas Ganjar.
Siswa-siswi Tarnus itu pun terkesan dengan jawaban-jawaban Ganjar. Alifa misalnya, siswi kelas X asal Semarang itu mengatakan sangat terinspirasi dengan sosok Ganjar Pranowo. Menurutnya, Ganjar adalah sosok pemimpin yang tahan banting.
“Bapak gubernur itu sangat tahan banting sekali terhadap kritikan yang diberikan, menurut saya itu dapat memberikan banyak pelajaran dan ilmu baru bagi saya,” ujarnya.
Senada disampaikan Adhe, siswa Tarnus kelas X asal Purworejo itu menyebut Ganjar sebagai tokoh politik yang sangat dekat dengan masyarakat. Buktinya adalah kemudahan masyarakat berkomunikasi dengannya.
“Masyarakat sangat mudah sekali berkomunikasi dengan pak Ganjar melalui berbagai media sosialnya. Harapan kami adalah kami dapat terinspirasi dari kebijakan-kebijakan pak Ganjar supaya kami bisa membentuk diri supaya lebih bagus lagi,” ujarnya.
Editor : Dhefi Nugroho