Solo – Libur kompetisi dimanfaatkan para pemain untuk pulang ke kampung halamannya, merayakan libur natal dan tahun baru. Liga 1 musim 2018 baru saja berakhir, klub PSMS Medan harus menelan pil pahit karena dipastikan kembali terdegradasi ke Liga 2 dengan status juru kunci.
Salah seorang punggawanya, Fredyan Wahyu kembali berkumpul bersama keluarganya di Solo, Jawa Tengah. Diketahui bahwa Fredyan merupakan satu diantara pemain PSMS Medan yang merupakan seorang prajurit TNI. Sama seperti punggawa PS Tira, Roni Sugeng Ariyanto yang sama-sama tentara.
Bila Roni Sugeng kembali ke barak di Batalyon Infanteri (Yonif) 412 Purworejo, Fredyan Wahyu masih bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro, Sukoharjo. Keduanya adalah sama-sama jebolan dari tim Liga Soeratin U-17 Persis Solo pada tahun 2014 silam.
Saat itu Fredyan Wahyu ikut membawa Persis junior mampu melaju hingga ke final putaran nasional, meski harus mengakui kekalahan dari Jember United junior. Fredyan yang juga jebolan dari tim sepak bola PPLP Jateng baru saja berjibaku bersama PSMS Medan di Liga 1, dengan hasil kembali turun kasta ke Liga 2 musim depan.
“Libur kompetisi saya lebih banyak waktu untuk keluarga, karena masih tetap bertugas di kesatuan. Sesekali berkumpul dengan teman-teman saya waktu di Persis Jr, termasuk bertemu Roni Sugeng,” terang pemain yang akrab disapa Ucil ini kepada Timlo.net, Jumat (28/12).
Setelah dua musim berseragam Ayam Kinantan (julukan PSMS Medan), dirinya belum memutuskan untuk kompetisi musim 2019. PSMS Medan yang harus turun kasta, membuat peluangnya hijrah ke klub Liga 1 juga besar. Namun kans untuk bertahan juga cukup besar, mengingat PSMS banyak didominasi oleh prajurit TNI.
“Saya belum mendapat informasi terbaru dari PSMS untuk tetap dipertahankan atau tidak. Saya memilih menikmati liburan dulu, berkumpul dengan keluarga dengan tetap berdinas di Yonif 413,” tukas pemain asal Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo ini.