Wonogiri – Musim hujan membawa berkah bagi masyarakat Sekitar genangan Waduk Gajah Mungkur (WGM). Mereka menangkap ikan-ikan nyasar di areal persawahan dan padang rumput di pinggir genangan.
“Sudah sepekan ini, warga panen raya ikan lukas dan tawes,” terang salah satu warga asal Kecamatan Baturetno, Sumanto, Minggu (13/11).
Spesies ikan ini biasanya naik ke daratan mengikuti aliran air yang datang dari persawahan dan juga pekarangan warga. Mereka akan migrasi saat hujan deras turun. Fenomena ini terjadi saat malam hari hingga dini hari.

“Ikan itu kan mengikuti aliran air yang agak jernih, jadi naik ke daratan. Sebab, di perairan genangan airnya keruh,” jelasnya.
Dikatakan, saat hujan turun pada malam hari, para nalayan dan masyarakat setempat dan warga dari luar desa berbondong-bondong menyerbu area genangan tersebut. Mereka menangkap ikan dengan alat seadanya.
“Jadi, saat aliran air selokan dari pekarangan atau kebun milik warga sudah surut, ikan akan turun kembali ke genangan. Tapi, mereka itu ndak bisa, karena terjebak di semak-semak dan rerumputan. Sehingga warga dengan mudah menangkapnya,” paparnya.
Setiap orang biasanya bisa membawa pulang ikan lebih dari dua kilogram. Bahkan, jika memakai alat tangkap maka hasilnya akan lebih banyak lagi.
“Saya kan pakai alat, ya lebih banyak hasilnya. Apalagi kalau berangkatnya lebih pagi. Wong dua hari kemarin berturut-turut dapat 15 kilogram,” bebernya.
Selain dikonsumsi sendiri, hasil tangkapan itu dijual ke warga desa lainnya. Setiap satu kilo dibanderol Rp 10 Ribu. Ikan yang dijual sudah dalam kondisi bersih.
Fenomena ini biasanya dapat dijumpai di wilayah Kecamatan Baturetno, Eromoko dan Nguntoronadi. Di Baturetno, fenomena ini dapat dijumpai di beberapa titik. Seperti di sekitar Desa Boto, Desa Ngesrep dan Desa Glesungrejo. Sebab desa tersebut berdekatan dengan area genangan WGM.
Editor : Wahyu Wibowo