Solo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo berkomitmen untuk meningkatkan aksesbilitas untuk kaum difabel. Diakui, dalam beberapa kali pemilihan kepala daerah maupun presiden terakhir, KPU belum memberi pelayanan memadai bagi kaum difabel.
“Memang dalam beberapa pemilihan terakhir selalu itu (aksesbilitas) selalu menjadi catatan,” kata Komisioner KPU Kota Solo Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas), Bambang Christianto usai Sosialisasi dan Sarasehan Pemilu 2019 yang aksesibel di Pendapa Rumah Dinas Wakil Walikota Solo, Sabtu (29/12).
Belajar dari hal itu, KPU Solo berkomitmen untuk membenahi kekurangan tersebut pada Pemilihan Umum 2019 mendatang. Salah satunya dengan memberi penekanan lebih saat Pembimbingan Teknis (Bimtek) untuk anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Jika pada pemilu sebelumnya, Bimtek hanya diikuti ketua KPPS saja, rencananya Bimtek untuk Pemilu 2019 mendatang akan diikuti semua anggota. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua anggota KPPS betul-betul memahami pentingnya menyediakan aksesbilitas bagi kaum difabel.
Dalam Bimtek, calon petugas KPPS akan mendapat materi khusus mengenai teknis pelaksanaan TPS yang ramah difabel.
“Kita akan tekankan sampai detil teknisnya. Bagaimana memilih tempat untuk TPS, tidak boleh melompati selokan, kalau ada tangga harus dikasih ramp, dan lain sebagainya. Tapi itu nanti. Sekarang kan kita belum rekrutmen KPPS,” kata dia.
Tak hanya membekali petugas KPPS dengan pengetahuan mengenai aksesbilitas TPS, KPU juga akan menugaskan pengawasan langsung dari PPS ke KPPS. Dengan demikian, pelaksanaan di TPS bisa berjalan optimal. Suara kaum difabel pun dapat tersalurkan tanpa hambatan di lapangan.
“Kita nanti ada supervisi langsung dari PPS ke KPPS. Tujuannya agar kualitas Pemilu kita terus meningkat. Baik dari segi partisipasi maupun kualitas demokrasinya,” kata dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih menjadi sorotan bagi kalangan difabel di Solo. Mereka berharap pada pemilihan umum tahun 2019 mendatang Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi perhatian lebih terhadap implementasi di lapangan terkait kemudahan akses TPS bagi penyandang disabilitas.
“Di tingkat pengurus KPU sudah sangat bagus. Peraturannya ada. Tapi beberapa kali Pemilu tetap saja kita masih mengalami kesulitan akses,” kata Kepala Pengembangan Bakat dan Minat Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Solo, Sugian Noor.
Editor : Dhefi Nugroho