Karanganyar – Harga sejumlah komoditas bumbu dapur, sayur, dan sembako naik sejak perayaan natal. Diprediksi, harganya belum turun sampai momentum natal dan tahun baru (Nataru) usai.
Sejumlah pedagang memprediksi kenaikan harga bertahan hingga pergantian tahun 2019. Setelah itu, harga komoditas akan dipengaruhi ketersediaan barang dan pasokan kepada pedagang. Salah satu pedagang sayur dan bumbu dapur di Pasar Jungke Karanganyar, Yatmi, menyampaikan kenaikan harga sejak satu pekan terakhir.
“Harga naik Rp 2.000 sampai Rp 20.000. Yang paling banyak cabai. Kalau sayuran rata-rata naik karena pasokan kurang. Saya kulak dari Tawangmangu. Kualitas sayur tidak semua bagus. Ya maklum sudah hujan,” kata Yatmi di sela-sela melayani pembeli, Jumat (28/12).
Perilaku pembeli pun berubah. Yatmi menjelaskan sejumlah pembeli memilih mengurangi pembelian menjadi setengah dari pembelian rutin sebelum harga komoditas naik. Di sisi lain pedagang tidak mengurangi kulak.
“Biasanya harga naik menjelang akhir tahun. Apa saja naik. Mulai stabil lagi habis tahun baru. Itu pun tergantung ketersediaan barang,” tutur dia.
Hal senada disampaikan pedagang sembako dan bumbu dapur di Pasar Jungke, Yanti. Harga telur mencapai Rp 25.000 per kilogram. Selain itu, harga minyak goreng curah juga perlahan-lahan naik. Khusus untuk minyak goreng curah, Yanti tidak dapat menaikkan harga.
Editor : Dhefi Nugroho