Timlo.net—Ada banyak penyakit di dunianya yang belum ditemukan obatnya. Vaksin dikembangkan untuk mencegah orang terkena penyakit seperti ini. Atau paling tidak mengurangi gejala yang dialami penderita penyakit.
Tapi, rupanya ada beberapa orang yang mencoba mengganggu proses penelitian vaksin dengan merilis malware yang menyerang pusat penelitian dan produsen vaksin. Malware itu bernama Tardigrede dan ditemukan oleh para peneliti dari BIO-ISAC. Malware ini bermutasi untuk mencegah deteksi antivirus.
Hal ini ironis karena vaksin didesain untuk mentarget virus. Vaksin diciptakan untuk mencegah virus bermutasi saat menginfeksi orang lain. Jika virus bermutasi, maka virus itu akan lebih kebal terhadap vaksin. Rupanya hal ini juga dilakukan Tardigrade, tulis Ubergizmo, Selasa (23/11).
Menurut para peneliti, virus ini memiliki kemampuan menulis ulang bagian kodenya untuk mencegah deteksi antivirus komputer. Malware itu bahkan bisa mengkompilasi ulang kodenya selama setiap infeksi saat komputer terhubung internet. Jadi, malware ini sulit dideteksi.
Para peneliti menyarankan supaya perusahaan yang mungkin ditarget malware ini untuk menggunakan antivirus dengan kemampuan analisa perilaku. Hal ini akan mencegah terjadinya serangan phising email yang mungkin digunakan untuk penyebaran malware.
Editor : Ranu Ario