Klaten — Pemuda di Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten membuat kreasi seni dengan memanfaatkan kaleng bekas. Mereka adalah Ndaru Kurniawan Suseno dan Agus Rohmadi.
Di tangan keduanya, kaleng-kaleng bekas ini disulap menjadi hiasan dinding berbentuk karakter ikan, wayang, relief barong, hiasan gelang, kalung aksesoris, dan sebagainya.
“Saya membuat karya ini latar belakangnya adalah kegelisahan saya karena melihat barang-barang bekas yang terbengkalai tidak terpakai seperti seng, kaleng, toples, dan lainnya. Itu saya buat untuk hiasan dinding seperti ini,” ujar Ndaru Kurniawan saat ditemui dalam acara Pameran Sketsa Desa Mendesah Sketsa Wajah, Jumat (26/11).
Ndaru menjelaskan, proses pembuatan kerajinan kaleng bekas ini dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik ukir tekan atau sodet dan teknik tatah.
“Proses pembuatan tergantung pesanan, paling cepat tiga hari dan paling lama ada yang sampai satu bulan. Kesulitannya tergantung sketsa ataupun pesanannya, semakin dia kecil semakin dia rumit ya membuatnya semakin lama juga,” ujarnya.
Ndaru menuturkan, hasil karyanya itu kini mulai diminati pasar. Konsumen rata-rata dari kalangan keluarga, relasi, dan warga sekitar. Pemasaran dilakukan secara online.
“Konsumen juga bisa pesan karakter sesuai yang diinginkan. Untuk harga bervariasi tergantung tingkat kesulitannya,” ujarnya.
Sementara itu, Agus Rohmadi menambahkan, selain menggunakan kaleng bekas untuk bahan baku, juga menggunakan tembaga dan kuningan.
“Saya membuat kerajinan untuk fashion seperti kalung, liontin, gelang, cincin sesuai pesanan. Harga bervariasi, paling murah Rp 300 Ribu, ada yang Rp 1,5 Juta,” ujarnya.
Kreativitas kaum milenial ini mendapatkan apresiasi dari warga sekitar. Diharapkan hal itu menjadi penyemangat yang lain untuk lebih produktif dalam berkarya.
“Inovatif sekali anak-anak muda sekarang. Lebih ditingkatkan lagi, desain-desainnya diperbanyak. Seninya bagus. Saya suka,” ujar Sri Suratmi, warga setempat.
Sebagai informasi, acara Pameran Sketsa Desa Mendesah Sketsa Wajah diselenggarakan Jumat – Minggu (26-28/11) di gedung bekas tempat pengolahan sampah yang diberi nama Taskombang Creative Space.
Kegiatan tersebut diisi performance art sampah mendesah resah, pemanggungan puisikustik, Tari Getas Kumbang, diskusi bincang karya, dan ditutup dengan pameran seni.
Editor : Wahyu Wibowo