Timlo.net — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan bahwa Gunung Semeru memuntahkan dua kali guguran lava pijar, Sabtu (4/12). Sedangkan jarak luncur guguran lava pijar kurang lebih 500 meter sampai 800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Erupsi Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memicu awan panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal. Puluhan warga di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan mulai mengungsi akibat letusan Gunung Semeru.
Pemerintah setempat akan membuka posko pengungsian di Kamar Kajang dan Pronojiwo. Hujan abu vulkanik Gunung Semeru mengakibatkan sejumlah wilayah di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro gelap seperti malam hari.
Petugas PVMBG Yuda Prinardita Pura mengatakan, erupsi Semeru teramati dua kali guguran lava pijar.
“Teramati dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 500 sampai 800 meter,” kata Yuda, sebagaimana dikutip dari laman suara.com.
Yuda meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.
PVMBG juga mengingatkan agar mewaspadai awan lanas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Selain itu, masyarakat juga diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas Gunung Semeru karena saat ini suhunya masih tinggi dan mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
“Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” pesan Yuda.
Sumber: Suara
Editor : Wahyu Wibowo