Klaten — Petugas melakukan fogging di Dusun Patoman, Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Rabu (22/12). Pengasapan dilakukan menyusul merebaknya chikungunya di daerah setempat.
Kepala Desa Kedungampel, Karmo, mengatakan, terdapat 47 warga di Dusun Patoman terkena chikungunya sejak awal Desember lalu. Mereka terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Sampai hari ini informasi dari pak RT dan pak RW di Dukuh Patoman sekitar 47 warga terkena chikungunya. Dari jumlah itu, 10 orang belum sembuh, sisanya sudah membaik,” ujarnya, Rabu (22/12).
Dijelaskan, warga terkena chikungunya tidak bersamaan, namun secara bertahap sejak awal Desember lalu.
“Mereka yang terkena chikungunya awalnya mengeluhkan demam, nyeri sendi dan ruam di tangan serta kaki,” ujarnya.
Salah satu warga, Tumirin (48), mengaku terkena chikungunya pada akhir pekan kemarin. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
“Yang saya rasakan sejak malam Minggu kemarin. Bangun tidur itu punggung rasanya sakit banget. Saya kira jantung, ternyata setelah tidur lagi dan pagi mau subuh badan gak bisa digerakkan. Di semua persendian itu sakit semua,” ujarnya.
Sementara itu, begitu mendapatkan laporan dari desa, petugas kesehatan langsung mendatangi lokasi dan memantau kondisi warga yang terkena chikungunya.
Petugas juga melakukan penyelidikan epidemiologi dan ditemukan jentik nyamuk di lokasi. Petugas langsung melakukan fogging.
Kepala Puskesmas Cawas 1, dr Ambar Retnoningsih, mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk.
“Untuk masa-masa musim penghujan ini walaupun tidak hanya chikungunya, karena gejala hampir sama dengan DB dan otomatis juga ini untuk pencegahan tetap pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya.
Editor : Wahyu Wibowo