Karanganyar — Panitia pelaksana Natal di Gereja Santo Pius X Karanganyar mendapat apresiasi karena menerapkan skrining ketat pada jemaah tanpa mengurangi esensi ibadah. Protokol kesehatan selama pelaksanaan misa juga sesuai standar.
Apresiasi itu disampaikan Wakil Ketua II Dewan Gereja Santo Pius Karanganyar Paulus Budi Sanyoto usai mendampingi pemantauan pelaksanaan ibadah oleh jajaran Forkompimda, Sabtu (25/12). Menurut Budi, prosesi ibadah Natal secara keseluruhan berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Hal itu sesuai yang direncanakan.
“Sebelum mengikuti ibadah Natal di gereja, seluruh jemaat melakukan pem-barcode-an. Apakah nama telah sesuai dengan nama yang didaftarkan atau tidak. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Panitia ibadah Natal tak meluputkan seorang pun diskrining tersebut. Barcode didapatkan dari pendaftaran yang dilakukan jauh-jauh hari. Digelar empat misa, masing-masing dua sesi pada Jumat (24/12) sore dan Sabtu (25/12) pagi.
“Masing-masing diikuti sebanyak 500 jemaah dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk luring,” katanya.
Jemaah juga diberi kesempatan mengikuti misa Natal secara daring di saluran Youtube. Ia meyakini cara luring maupun daring tak mengurangi esensi ibadah Natal.
Editor : Wahyu Wibowo