Solo – Bagaimanakan kabar telepon umum sekarang? Yah ada baiknya kita sedikit menilik ke belakang jaman-jaman keemasan telpon umum yang sekarang sudah mulai tidak terlihat lagi, hampir di semua tempat fasilitas-fasilitas umum dahulu dipasang telpon umum koin, sekarang mungkin akan jarang ditemui, kalaupun ada saya yakin tidak banyak yang menggunakannya atau bahkan mungkin sudah tidak bisa digunakan lagi.
Sedikit tergelitik ketika ada pertanyaan, kapan terakhir kita menggunakan telepon umum koin, pastilah kita akan menjawab lupa atau mungkin ada jawaban beberapa tahun yang lalu. Yah sekarang era komunikasi analog seperti telepon umum koin sudah ditinggalkan, perkembangan teknologi yang makin pesat memicu perubahan ke era digital, lihat saja hampir semua masyarakat menggunakan ponsel sebagai media komunikasi sekarang. Era telepon umum koin tergantikan sejak ponsel masuk.
Belajar dari kejadian di atas, kita sedikit tersadar meskipun penggunaan telepon genggam telah menguasai hajat sebagian masyarakat, namun ternyata masih dibutuhkan adanya telepon umum. Ternyata telepon umum bukan sekedar pajangan saja.
Apakah kita sendirian dalam hal ini? Ternyata tidak juga.
Ketika Timlo.net menanyakan hal itu kepada beberapa warga masyarakat, banyak diantara mereka yang tidak lagi menyadari fungsi dan keberadaan telepon umum. Ketika ditanyakan kapan terakhir kali menggunakan telepon umum, banyak yang menjawab lupa atau tidak tahu persisnya terakhir kali menggunakan telepon umum.
Padahal kalau mengingat masa lalu, saat perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia masih belum seperti sekarang ini, telepon umum menjadi alat komunikasi yang paling dibutuhkan. Saya sering melihat adanya antrian orang di depan kotak telepon umum. Kita pun sering mendengar cerita-cerita mengenai bagaimana para pengguna telepon secara cerdik mengakali penggunaan telepon umum, misalnya mengaitkan benang ke koin agar bisa menelpon berulang kali. Selain itu ada juga cerita tragis, misalnyai kotak telepon digondol maling.
Kini telepon umum menjadi saksi bisu perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Telepon umum sekarang lebih banyak kesepian ditengah keramaian. Kehadirannya di beberapa tempat tampaknya tidak lebih dari sekedar hiasan kotak, yang kadang tidak terawat dan kotor. Kalau seperti itu keadaannya, lalu siapakah sebenarnya yang mesti peduli dengan keberadaan telepon umum? pemerintah, operator telekomunikasi atau masyarakat ?