Kamis, Juni 1, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Wisata Umum

Candi Cetha Sebagai Salah Satu Tujuan Wisata dan Cagar Budaya

by
1 Februari 2010 | 09:41
in Umum, Wisata
Share on FacebookShare on Twitter

Solo – Candi Cetha merupakan peninggalan bersejarah abad ke XV jaman Majapahit akhir, kompleks candi Cetha terletak di lereng barat gunung Lawu berada pada ketinggian kurang lebih 1.400 M dpl, kompleks candi Cetha berada di dukuh  Cetha, desa Gumeng kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar, adapun secara astronomis terletak pada 111º 09’ 14” Bujur Timur dan 07º 35’ 48” Lintang Selatan.

Keberadaan candi Cetha pertama kali dilaporkan oleh Van Der Vlis pada tahun 1842 selanjutnya karena merupakan candi jaman majapahit mendapat perhatian para purbakala seperti W.F Stutterheim, K.C Crucq, N.J Krom, A.J. Bernet Kempers. Riboct Darmosoetopo dan kawan-kawan yang merupakan ahli purbakala pada jaman itu, pada tahun 1928 dinas purbakala telah mengadakan penelitian melalui ekskavasi untuk mencari bahan-bahan rekonstruksi yang lebih lengkap.

BacaJuga

Tidak Ingin Yoni Dipindah, Warga Pucangan Akan Membuat Wisata Sejarah

Yoni di Pucangan Berasal dari Abad 7 Masehi

Warga Temukan Benda Purbakala di Tengah Makam

Berdasarkan penelitian, kompleks candi Cetha terdiri dari 13 teras berundak yang tersusun dari barat ke timur, makin ke belakang makin tinggi dan dianggap paling suci, masing-masing halaman teras dihubungkan oleh pintu dan jalan setapak yang seolah-olah membagi halaman teras menjadi dua bagian.

Bentuk seni bangunan candi Cetha mempunyai kesamaan dengan candi Sukuh, yaitu dibangun berteras sehingga mengingatkan kira pada punden berundak mas prasejarah. Bentuk susunan bangunan bangunan semacam ini sangat spesifik dan tidak ditemukan pada kompleks candi lain di Jawa Tengah kecuali candi Sukuh.

Pada kompleks candi Cetha banyak dijumpai arca-arca yang mempunyai ciri-ciri masa prasejarah misalnya arca digambarkan dalam bentuk sederhana, kedua tangan diletakkan di depan perut dan dada. Relief-relief di candi menggambarkan adegan çundhamala, mengenai pendirian candi Cetha dapat dihubungkan dengan keberadaan prasasti yang berangka tahun 1373 Saka atau 1451 Masehi, candi ini merupakan candi yang berasal dari sekitar abad 15 Masehi pada masa majapahit akhir.

Menurut sejarah, Candi Cetha dibangun pada abad XV oleh Raden Brawijaya V, sebelum beliau moksa atau menghilang  di puncak Lawu. Candi berundak yang menghadap ke barat, menjadi simbol berakhirnya Kerajaan Majapahit. Candi ini terdiri dari 13 teras berundak yang tersusun dari Barat ke Timur. Gapura candi yang tinggi menjulang, merupakan ciri khas candi ini. Di beberapa teras terdapat pendapa dan bangunan kayu tempat arca Brawijaya V dan pengawalnya serta sebuah arca Lingga sebagai simbol jenis kelamin laki-laki dan Yoni sebagai simbol kelamin perempuan.

Di atas candi Cetha ada candi lagi yaitu candi Kethek. Di timur candi, terdapat Puri Taman Saraswati. Taman ini merupakan tempat sembahyang bagi umat Hindu kepada Sang Hyang Aji Saraswati. Patung Dewi Saraswati adalah pemberian dari bupati Gianyar A.A Gde Agung Barata untuk bupati Karanganyar sebagai bentuk kerjasama dan ikatan persaudaraan antara masyarakat Hindu Bali dan Hindu jawa. Di kawasan taman, setiap peringatan Hari Saraswati yang diadakan setiap 210 hari selalu digelar kesenian tradisional Jawa dan Bali. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/Kejawen.

Dikawasan yang berudara sejuk ini juga ditemui kebun-kebun, perkebunan teh yang luas menambah segarnya udara dan suasana di lereng gunung lawu tepatnya di desa Kemuning Ngargayasa Karanganyar.

 

(sumber: artikel cetak di lokasi dan Sucipto Juru kunci candi Cetha)

Tags: candi cethakerajaan majapahityoni

Previous Post

Jokowi Resmikan Pasar Panggung Rejo

Next Post

Plintheng Semar di Taman Selopadi

Berita Terkait

Tidak Ingin Yoni Dipindah, Warga Pucangan Akan Membuat Wisata Sejarah

1 September 2016

Yoni di Pucangan Berasal dari Abad 7 Masehi

18 Agustus 2016

Warga Temukan Benda Purbakala di Tengah Makam

15 Agustus 2016

Sejumlah BCB di Karanganyar Berkondisi Kritis

23 April 2014

Dialog Kebangsaan, BEM UNS Undang Jokowi dan Mahfud MD

23 Oktober 2013

BPPI akan Gugat Pemkab Mojokerto, Ini Alasannya

19 Oktober 2013
Next Post

Plintheng Semar di Taman Selopadi

Terkini

Resep Sate Komoh Kuliner Khas Pasuruan Terbuat dari Daging Sapi Kurban Idul Adha 2023

Resep Sate Komoh Kuliner Khas Pasuruan Terbuat dari Daging Sapi Kurban Idul Adha 2023

1 Juni 2023
Peraih Emas SEA Games Ini Ingin Sekali Jadi Polisi, Minta Bantuan Kapolri

Peraih Emas SEA Games Ini Ingin Sekali Jadi Polisi, Minta Bantuan Kapolri

1 Juni 2023
Ruang Isolasi Penuh, Persalinan untuk Penderita Covid-19 di Puskesmas Saja

Mayat Bayi Dibuang di Bawah Jembatan Kali Pepe, Polisi Cari Pelakunya

1 Juni 2023
Usai Tetapkan Satu Tersangka, Polres Klaten Ingin Tuntaskan Kasus Kematian Pelajar saat Latihan Silat

Usai Tetapkan Satu Tersangka, Polres Klaten Ingin Tuntaskan Kasus Kematian Pelajar saat Latihan Silat

1 Juni 2023
Teriakan Ganjar Presiden Menggema selama Acara Konsolidasi PDIP Boyolali

Teriakan Ganjar Presiden Menggema selama Acara Konsolidasi PDIP Boyolali

1 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved