Solo – Data Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menunjukkan produksi film Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2005 jumlah produksi tercatat 33 judul film dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi 87 judul film. Jumlah produksi mencapai 100 judul film selama tahun 2009.
Peningkatan jumlah produksi ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang menetapkan kuota peredaran film 60% untuk film Indonesia dan 40% untuk film luar negeri. Namun peningkatan jumlah produksi tidak menjamin peningkatan kualitas, Dikutip dari BBC, Erik Sasono, seorang kritikus film berpendapat peningkatan produksi justru membuat sejumlah produser semakin tidak mementingkan kualitas dan hanya mengejar kuantitas.
“Nah kita masih menunggu apakah produk yang lebih banyak ini artinya adalah diversifikasi atau malah penurunan kualitas seperti yang terjadi pada masa tahun 80-an," kata Erik. Ditambahkan dalam industri hiburan ada sejumlah hal yang selalu mendatangkan penonton, yaitu horor, ketakutan, drama, komedi, dan seks. Banyak isi Undang-undang Perfilman yang pertama, kembali lagi berpotensi memberangus kebebasan kita dalam memilih tema-tema, dalam bercerita melalui media film. Akibatnya kini terjadi keseragaman tema film yang tidak jauh dari persoalan cinta remaja, drama komedi atau horror yang dibumbui adegan seks.
Keseragaman tema membuat para penonton bosan dan dalam setahun sehingga jumlah film berkualitas yang masuk jajaran box office hanya bisa dihitung dengan jari, antara lain Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ayat-Ayat Cinta dan Perempuan Berkalung Sorban. Masalah lain yang dianggap sebagai pengganjal kemajuan perfilman nasional adalah peran Lembaga Sensor Film yang diatur dalam Undang Undang Perfilman dianggap membelenggu para pelaku film dan membatasi ruang kreatifitas. Bagaimana kita harus menilai? Kita ingin film Indonesia berjaya di negeri sendiri, tapi jika tidak dibarengi kualitas yang memadai bukan tidak mungkin film yang dihasilkan pun hanya akan menjadi kiasan belaka.
(diolah dari BBC.com)