Solo – Museum keraton Kasunanan Surakarta memiliki koleksi benda-benda cagar budaya yang sangat bernilai tinggi. Benda-benda bersejarah yang dimiliki museum keraton Kasunanan, merupakan saksi bisu mengenai kedigdayaan dan kemasyuran keraton Kasunanan ketika itu. Koleksi-koleksi seperti wayang, perangkat gamelan, kereta, benda pusaka, dan beberapa benda lainnya yang menjadi koleksi museum.
Salah satunya adalah tari topeng, yang merupakan salah satu dari sekian banyaknya benda-benda yang menjadi koleksi museum. Tari topeng di daerah Surakarta awalnya pertama kali diketahui berada di daerah Sela, Palar, Klaten. Dan dua orang tokohnya adalah Wadiguna dan Wadiyana.
Awalnya tari topeng dimainkan pada waktu siang hari di lingkungan warga perkampungan, khususnya para saudagar. pemainnya terdiri dari 4 atau 5 orang. Pada tahun 1508 tari topeng diselesaikan menjadi 9 buah rokoh topeng karya Sunan Kalijaga.
Pada jaman kerajaan Mataram, tari topeng menyebar hingga ke daerah pesisir, dan para dalang pun juga menjadi penari topeng. Pada saat kedatangan dalang Panjangmas di Mataram, topeng telah mulai diprada atau dilapisi. jumlah topeng menjadi 40 buah dalang topeng yang ternamapada massa ini adalah Gunalesana anak Kiai Nalawangsa di Palar. Pada jaman kerajaan Kartasura, datang ahli pembuat topeng bernama Robyong yang berasal dari Jepara.