Jumat, Maret 31, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks





  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Solo dan Sekitar

Supporter Bola, Antara Fanatisme dan Anarkisme

by
1 Februari 2010 | 23:37
in Solo dan Sekitar, Umum
Share on FacebookShare on Twitter

Solo – Kekerasan suporter sepakbola di Indonesia sudah menjadi hal yang biasa di Negeri ini. Banyak kasus dan konflik yang terjadi, baik antara sesama supporter, polisi, maupun terhadap pemain. Kekalahan tim kesayangan mereka sering menjadi pemicu utama terjadinya kekerasan.

Kadangkala hal ini membuat kita berpikir sejenak. Apa yang terjadi pada mereka? Bukannya kalah menang itu adalah hal yang biasa?

BacaJuga

Kehadiran Pasoepati Membuat Persis Makin Termotivasi

Jelang Laga Persis Vs Arema di Sleman, Polresta Solo bakal Kawal Ketat Suporter Pasoepati

Pasoepati Bakal Gelar Kongres Pemilihan Presiden dan Wakil

Fanatisme supporter terhadap tim sepakbola mereka menjadi salah satu faktor. Setiap tim dan supporter pasti mempunyai impian untuk berjaya dan mampu menjadi jawara. Namun tidak selamanya jalan itu mulus. Kekalahan tim sepakbola dan buruknya permainan tim menjadi faktor yang membuat mereka kesal.

Begitupula tim sepakbola, tanpa adanya supporter serasa sayur tanpa garam . dua peran antara supporter dan tim ini seharusnya saling menguntungkan. Tim membutuhkan semangat, dukungan  dan motivasi sedangkan supporter butuh kemenangan.

Supporter sendiri merupakan bentuk eksistensi dari masyarakat, yang mempunyai sebuah bentuk kebanggaan serta kencintaan terhadap tim sepakbola. Hal ini yang yang membuat fanatisme supporter timbul. Mereka akan sangat senang jika tim mereka menang namun bisa sangat marah jika yang terjadi sebaliknya.

Jika kita melihat potret kekerasan supporter di Indonesia sebagaian besar pemicunya adalah sikap kekecewaan karena tim kesayangan mereka kalah. Seperti konflik antar supporter yang terjadi tatkala tim Persib menjamu Persija serta  duel Persebaya vs Arema. Kekerasan yang awalnya merupakan bentuk kekecewaan karena kekalahan tim kesayangan mereka ini berubah menjadi sebuah rivalitas antar supporter. Dendam kerap kali memicu aksi ini berulang seperti kasus supporter Aremania dan Bonek. Perselisihan antar kedua supporter ini sering terjadi.

Namun sayangnya Anarkisme ini semakin berkembang parah. Dulunya konflik yang timbul hanyalah antara sesama supporter namun sekarang mengarah kepada aksi anarkis. Bahkan terkesan mereka berbuat semau mereka.

Melihat kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu ulah Bonek yang melakukan pengrusakan serta penjarahan di beberapa stasiun kereta api. Membuat kesan bahwa keberadaan mereka terkesan ngawur dan seenaknya sendiri. Mereka bisa membuat kekacauan tanpa ada pemicu. Begitupula jika kita melihat ulah supporter pasopati yang sengaja membunyikan suara knalpot yang sudah dilubangi.

Seharusnya kasus-kasus ini menjadi sebuah pembelajaran. Dan juga PSSI harusnya membuat langkah yang tegas terkait dengan ulah supporter. Hukuman terhadap supporter juga belum menyelesaikan masalah. Di luar negeri hukuman terhadap supporter yang berulah bukan hanya diberikan kepada supporter saja namun juga kepada tim sepakbola bahkan tim sepakbola bisa mendapatkan larangan bermain jika supporter mereka terus berulah. Mungkin PSSI mulai melirik hukuman semacam itu sebagai efek jera sehingga hal-hal semacam ini tidak terulang lagi.

(tulisan ini adalah opini penulis)

Tags: bonekpasoepatithe jackmaniaviking

Previous Post

Koleksi Tari Topeng di Museum Keraton Kasunanan

Next Post

Pekenalan Dengan Kabag Humas Kota Solo Yang Baru

Berita Terkait

Dua Kemenangan Bali United Jadi Sinyal Bahaya Bagi Persis Solo

Kehadiran Pasoepati Membuat Persis Makin Termotivasi

15 Maret 2023
Jelang Laga Persis Vs Arema di Sleman, Polresta Solo bakal Kawal Ketat Suporter Pasoepati

Jelang Laga Persis Vs Arema di Sleman, Polresta Solo bakal Kawal Ketat Suporter Pasoepati

14 Maret 2023

Pasoepati Bakal Gelar Kongres Pemilihan Presiden dan Wakil

2 Maret 2023

Calon Presiden Pasoepti Agos Warsoep Temui Manajemen Persis, Kevin: Programnya Bagus

26 Februari 2023

Ganjar Gagas Turnamen Antarsuporter Bola

31 Januari 2023

Suporter Persis Dilarang ke Stadion Maguwoharjo, Gibran: Duite Ditabung Wae 

19 Januari 2023
Next Post

Pekenalan Dengan Kabag Humas Kota Solo Yang Baru

Terkini

Nokia Perkenalkan Pure UI, Bahasa Desain Tampilan Antarmuka Baru

Nokia Perkenalkan Pure UI, Bahasa Desain Tampilan Antarmuka Baru

31 Maret 2023
iOS 17 Akan Dirilis pada 5 Juni 2023

iOS 17 Akan Dirilis pada 5 Juni 2023

31 Maret 2023
Wapres Maruf Amin: Pembatalan Piala Dunia U-20 Tak Berarti Kiamat

Wapres Maruf Amin: Pembatalan Piala Dunia U-20 Tak Berarti Kiamat

31 Maret 2023
Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Fadli Zon: FIFA Tak Konsisten

Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Fadli Zon: FIFA Tak Konsisten

31 Maret 2023
Wanita Penjual 100 Kg Bahan Mercon Diamankan Polisi, Sang Pacar Buron

Wanita Penjual 100 Kg Bahan Mercon Diamankan Polisi, Sang Pacar Buron

31 Maret 2023







  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved