Solo – Hari Minggu di stadion Manahan Solo dibagikan 10.000 roti batik untuk warga masyarakat kota Solo, roti yang dibagikan merupakan pemecahan rekor Muri terbaru untuk kategori pembagian roti terbanyak, dalam sambutannya Walikota Surakarta yang diwakili oleh staffnya mengatakan bahwa rekor yang diraih ini merupakan prestasi sekaligus mengukuhkan kota Solo sebagai Kota Batik.
Roti yang dibuat menggunakan anggaran sebesar 50 Juta rupiah ini dibatik oleh warga Kampoeng Batik Laweyan yang tergabung dalam Paguyuban Pembatik Solo dengan menggunakan canting yang diisi coklat. Festival roti batik ini diadakan oleh Gabungan Komunitas Roti Solo Raya dan Sari Royal Roti.
Seperti yang diungkapkan oleh Awik Ayuningtyas, staff bendahara sekaligus koordinator panitia ini mengatakan bahwa di Solo Raya banyak sekali UKM industri roti yang belum terwadahi, karena itu Sari Royal yang merupakan penggagas festival ini berusaha mewadahi UKM menjadi satu Komunitas Roti Solo Raya. Saat ini telah tercatat sebanyak 20 anggota yang tergabung didalam komunitas, diharapkan ke depan akan semakin banyak lagi anggota yang akan bergabung, karena di Solo masih ada sekitar 1.000 UKM yang belum bergabung di dalam komunitas ini.
Target yang dicapai dalam festival ini adalah kerjasama dengan pihak Pemkot untuk mendapatkan satu lokasi yang strategis sebagai tempat khusus menjual makanan dan kue khas kota Solo, krn selama ini pusat oleh-oleh makanan dan kue khas solo masih tersebar di beberapa lokasi. Diungkapkannya pula saat ini Pihak pemkot telah mengajukan satu tempat yakni di Joglo Sriwedari. Rekor Roti yang tercatat di MURI ini sebanyak 10.062 roti yang dibagikan selama kurang dari 2 jam.