Solo – Kehidupan dan toleransi umat beragama sangat diperlukan di saat kita hidup bersosialisai dengan lingkungan, keragaman kehidupan beragama di Solo menjadi satu tolok ukur menjadikan kota Solo sebagai kota yang berbudaya di tengah-tengah toleransi umat beragama.
Saat Timlo.net menelisik kegiatan keagamaan umat Budha Tera wedha di Vihara Dhamma Sundara Pucang Sawit, diterima ramah oleh pengelola Vihara. Bangunan Vihara yang begitu megah namun tetap terkesan religi menambah khusyuk umat yang saat itu sedang beribadah di tempat tersebut.
Bangunan Vihara sendiri dibangun tahun 2000 di atas tanah seluas 5.000m2, kemudian disucikan dan diresmikan pada tahun 2002. Vihara yang dibangun atas prakarsa seorang pengusaha di Solo ini mendapat dukungan dari pihak Pemerintah Kota sebagai tempat beribadah umat Budha Tera wedha, agama Budha sendiri terbagi menjadi beberapa aliran ajaran, yakni Terawedha, Mahayana, Tantrayana, Kasogatan, Maitreya dan Budhayana.
Seperti diungkapkan Djoni Chandra, ketua Pengurus Vihara Dhamma Sundara, “Di Solo sendiri umat yang memeluk agama Budha Tera wedha hanya sedikit sekitar 400 umat, namun kerukunan toleransi umat beragama di Solo sungguh tinggi, seperti pada saat perayaan hari Raya umat Budha, masyarakat non Budhis banyak turut membantu demi kelancaran kegiatan hari Raya”.
Kegiatan sosial keagamaan yang saat ini rutin dilakukan adalah bakti sosial ke panti asuhan dengan memberikan bantuan-bantuan kebutuhan pokok. Hal ini dilakukan agar umat Budha sendiri dapat menerapkan ajaran Sang Budha untuk mencintai dan mengasihi sesama.