London – Suatu koleksi karya seni unik dipamerkan di Musium Victoria and Albert, London, Sabtu (23/1). Keunikannya: semuanya karya palsu! Lebih dari 100 lukisan dan patung hasil pemalsuan yang disita oleh kepolisian London dipamerkan untuk pertama kalinya, termasuk juga karya-karya tiruan seniman asal Swiss, Giacometti, dan seniman kontemporer Inggris, Banksy.
Menurut panitia penyelenggara, kalau saja asli, koleksi ini bernilai bisa lebih dari empat juta poundsterling atau kira-kira 6,5 juta dollar AS (sekitar Rp 60,18 miliar). Kebanyakan barang yang dipamerkan merupakan hasil karya pemalsu yang paling variatif sepanjang sejarah, yaitu Shaun Greenhalgh, yang dihukum penjara empat tahun delapan bulan pada tahun 2007 akibat karya-karya palsu dari berbagai bidang seni.
Salah satu karya paling "kondang" dari pemalsu ini adalah patung Putri Amarna, yang sempat dibeli oleh museum di Bolton, Inggris utara, seharga 400.000 poundsterling karena disangka merupakan artefak langka dari zaman Firaun Mesir Akhenaten. Greenhalgh juga pernah memalsukan lukisan pelukis Inggris LS Lowry, berbagai tembikar ala Romawi, dan perhiasan abad pertengahan. Cukup banyak karya palsu di pameran itu, bahkan disertai dengan sertifikat keaslian yang ditandatangani para ahli agar mudah terjual. Sejumlah sertifikat tersebut juga dipamerkan di samping karya-karyanya.
Pemalsu lainnya, seperti kakak-beradik Robert dan Brian Thwaites, bahkan menempel potongan koran dari zaman Victoria di belakang tiruan lukisan John Anster Fitzgerald yang mereka buat agar disangka benar-benar dari periode tersebut. Pameran yang bertema "Penyidikan Kepolisian Metropolitan atas Peniruan dan Pemalsuan" dibuka dari 23 Januari hingga 7 Februari 2010.