Solo – Perkembangan kota Solo semakin ramai ternyata membawa dampak tersendiri bagi segelintir masyarakat Solo. Ramainya Solo sebagai jalur persilangan perdagangan dan juga merebaknya sekolah-sekolah serta perguruan tinggi membawa dampak terhadap peningkatan jumlah pemakai sepeda motor di kota Solo. Peningkatan jumlah pemakai sepeda motor itu menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi para penggiat bisnis cuci motor.
Perkembangan bisnis cuci motor sendiri berjalan dengan sangat cepat. Banyaknya pemakai motor dan faktor cuaca yang sering hujan menjadi pemacu para wirausahawan menggeluti bidang tersebut. Salah satu contohnya adalah lokasi sekitar kampus UNS dan ISI Solo. Belum lama ini banyak berdiri bisnis cuci motor mulai dari yang cuci dengan sabun biasa hingga cuci salju. Harga yang dipasangpun bervariasi mulai dari Rp. 5000,- hingga Rp. 7.000,- tergantung dengan metode pencucian yang dilakukan. Joko (32) mengungkapkan bahwa meningkatnya jumlah pemakai motor dan faktor cuaca yang sering hujan membuat bisnisnya berjalan lancar. Untuk omzetnya dia bisa mendapatkan Rp. 200.000,- hingga Rp. 300.000,- per hari. Pemilik cuci motor salju kinclong yang terletak di depan ISI Solo ini mengungkapkan sudah menggeluti bidang cuci motor selama 1 tahun. Selain itu Wandi (39), pemilik bisnis cuci motor yang berada di daerah Jurug mengaku jika bisnis semakin ramai seiring dengan semakin banyaknya mahasiswa UNS yang membawa motor. Situasi semacam ini juga terjadi di daerah UMS, lingkungan sekitar Solo Grand Mall, dan lingkungan sekitar sekolah-sekolah menengah atas.
Ramainya kota Solo ternyata bukan hanya berdampak terhadap sektor perdagangan dan kuliner semata namun juga merambah ke usaha-usaha kecil yang kadang luput dari perhatian kita.