Solo – Kemajuan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, membuat siswa SMK Santo Paulus Surakarta untuk terus berkarya, terutama kondisi Kota Solo yang semakin padat dan tingkat polusi yang semakin tidak stabil, mereka mencoba untuk membuat teknologi baru guna mengatasinya.
Melalui dua program keahlian, Kimia Industri dan Analisis Kesehatan, mereka mencoba berkarya membuat sebuah alat destilasi dan ekstrasi yang berfungsi untuk mengurangi tingkat polusi dan pencemaran lingkungan.
“Misalnya saja bahan yang tidak lagi digunakan seperti minyak goreng bekas. Dengan alat ini, minyak goreng bekas itu mampu menghasilkan minyak pengganti solar,” ujar Anisa, salah seorang siswi kelas dua SMK Santo Paulus kepada Timlo.net disela pameran potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Solo, Sabtu (28/11).
Meskipun belum sepenuhnya bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM), kata Anisa, penemuan ini bisa digali lagi untuk dikembangkan. “Alat ini hasil karya anak kelas 3 guna melengkapi tugas akhirnya, dan sampai saat ini masih dikembangkan,” katanya.
Selain alat itu, kata Anisa, mereka juga memproduksi berbagi macam pembersih antara lain sabun cair, pembersih lantai, creolin putih dan coklat yang berfungsi untuk membersihkan kotoran darah yang menempel di baju. “Untuk produk creolin dan sabun cair sudah beredar dan dipakai sebagian rumah sakit di Solo,” pungkasnya.