Jakarta – Polisi menemukan modus operandi baru dalam pembobolan ATM.
Kepolisian Indonesia telah menangkap seorang yang diduga terkait kasus pembobolan dana nasabah hingga miliaran rupiah melalui mesin anjungan tunai mandiri atau ATM.
Menurut Kepala Badan Reserse Kepolisian Indonesia Komisaris Jenderal Ito Sumardi, pengembangan kasus ini membuka kemungkinan keterlibatan sindikat lama.
Polisi saat ini terus mengembangkan penyelidikan kasus yang menguak, dimungkinkan adanya keterlibatan sindikat internasional baru atau lama dengan modus operandi yang baru maupun lama.
Dikutip dari BBC Indonesia, sejumlah media lokal hari ini juga melaporkan, polisi di Pontianak, Kalimantan Barat, telah menahan dua orang yang diduga terlibat pembobolan rekening bank. Sementara itu korban pembobolan terus bertambah. Hari ini seorang warga negara Swedia melapor ke Mabes Polri setelah mengaku kehilangan uang sebesar Rp 37 juta dari rekening Bank Niaga miliknya. Dia menjelaskan dari hasil pemeriksaan bank bersangkutan, uang itu mengalir ke seseorang di Bulgaria.
Laporan-laporan menyebutkan dari data kepolisian sejauh ini setidaknya lebih dari 200 rekening nasabah di enam bank yaitu Bank BCA, BII, BNI 46, BRI, Mandir,i dan Permata menjadi korban pembobolan dengan jumlah kerugian lebih dari Rp 5 miliar.
Adapun Bank Indonesia memperkirakan sampai awal pekan ini pembobolan sudah dilakukan terhadap Rp 4,2 miliar dana nasabah di ATM. Dan kemungkinan jumlah korban pembobolan ini diperkirakan masih akan bertambah.
(Diolah dari BBC Indonesia)
Rony/Timlo.net