Solo – Kamis sore (04/02/10) diadakan rapat teknis di Gedung Wayang Orang Sriwedari untuk persiapan peserta dan tim Solo Batik Carnival (SBC) di acara workshop yang dihadiri oleh peserta ini berlangsung dengan beberapa tanya jawab dari beberapa peserta.
Salah seorang peserta menanyakan perihal tentang biaya, kenapa biaya diambilkan dari anggaran APBD, yang seharusnya dapat diambilkan dari pusat dalam hal ini adalah Departemen Pariwisata Seni dan Budaya, karena di satu sisi para peserta melihat bahwa acara yang diadakan ini selain membawa nama kota Solo juga membawa nama bangsa Indonesia untuk ajang promosi wisata di Singapura.
Pertanyaan lain juga diungkapkan oleh peserta berkaitan dengan minimnya uang saku yang akan diterima, melihat permasalahan yang terjadi, pihak Dinas Pariwisata mengatakan bahwa peserta harus mengubah mindset tentang undangan dari pihak pemerintahan Singapura yang tentunya semuanya tidak disubsidi dari pemerintah disana, namun perlu adanya perhitungan dan pembahasan di tingkat dinas. Budi Purwanto, menegaskan bahwa semua anggaran operasional dilakukan dengan terbuka, transparan dan umum melalui lelang.
Berkaitan dengan acara Solo Batik Carnival di Chingay Festival Singapore ini, Muftiraharjo, Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Surakarta mengatakan bahwa acara ini membuat pihaknya untuk berusaha belajar mengelola even secara profesional sehingga diharapkan jika ada even lagi ke depan akan dapat ditangani dengan lebih baik dan maksimal.
Rony/Timlo.net