Solo – Ada sebuah fenomena yang cukup menarik dari Grebek Sudiro yang di gelar tadi. Yaitu kolaborasi antara Reog Ponorogo yang dimainkan oleh Kosti Solo dengan Baronsai dan Liong dari Tripusaka Solo.
Perpaduan antara Reog dan Barongsai bukanlah sebuah pertunjukan semata namun itu menjadi sebuah pertanda bahwa di Solo khususnya sudah terjadi akulturasi yang sedemikian rupa antara masyarakat Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
Dalam pementasan Reog Feat Barongsai tersebut ternyata mampu menyedot ribuan pasang mata yang hadir di Pasar Gede Solo. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Timlo.net kolaborasi antara Reog dan Barongsai ini baru pertama di lakukan dan memang dipersiapkan khusus untuk acara tersebut.
Hal yang cukup menarik adalah ketika penari kuda lumping yang ditarikan oleh kedua penari dari Reog Ponorogo Kosti Solo digoda oleh dua barongsai. Tarian yang luwes dan gerakan lincah dari para pemain barongsai mampu membuat masyarakat yang hadir berdecak kagum, bahkan sesekali masyarakat bertepuk tangan sebagai tanda kekaguman mereka.
Kolaborasi antara Reog Ponorogo yang dimainkan oleh Kosti Solo serta Barongsai dan Liong dari Tripusaka Solo ini menjadi sebuah pertanda bahwa akulturasi budaya yang terjadi di masyarakat Solo sudah terjalin baik dan tinggal bagaimana kita sebagai penerus untuk meneruskannya.