Solo – Sejumlah pedagang di Sekaten mengeluhkan sepinya pembeli. Hujan yang turun setiap hari menjadi faktor pengunjung enggan datang.
Salah seorang pedagang celengan gerabah, Darno saat ditemui Timlo.net mengatakan, “Tahun ini omset saya menurun drastis jika dibandingkan tahun lalu, saya jualan celengan gerabah ini memang hanya setahun 3 kali, yakni di Ponorogo menjelang acara Maleman, di Semarang menjelang Dugderan dan Di Solo saat Sekatenan,” ungkapnya.
Pedagang asli Jepara ini juga mengeluhkan sepinya pengunjung tahun ini lantaran hujan yang setiap hari turun.
Pihak panitia Sekaten ketika dihubungi oleh Timlo.net mengakui, hujan setiap hari memang menjadikan sepinya jumlah pengunjung yang datang. Namun hal itu bukan salah satu kendala, saat ini pihak panitia sudah memberikan salah satu alternatif dengan menutup lubang-lubang di area Sekaten dengan terpal.
Sekaten tahun ini memang sangat diharapkan oleh sebagain besar pedagang yang berasal dari luar kota Solo, namun semua tinggal pasrah dengan menanti puncak acara Sekaten yakni saat Grebeg Mulud tiba.
Rony/Timlo.net