Solo – Puncak hari jadi kota Solo yang ke-265 digelar kirab budaya Boyong Kedhaton, kirab yang diikuti sedikitnya 3000 peserta tersebut melintasi jalan sepanjang Slamet Riyadi hingga finish di Balaikota.
Pantauan Timlo.net, sejak pukul 14.00 WIB masyarakat sudah berkumpul di kawasan Pasar Pon untuk menyaksikan kirab budaya yang diadakan setiap tahunnya.
Setidaknya ada sekitar 235 petugas gabungan yang sibuk mengamankan lokasi disetiap titik-titik persimpangan di kawasan yang dilalui oleh peserta kirab. Jalan yang dilalui oleh peserta kirab pun tak urung menjadi sempit lantaran antusiasme masyarakat untuk ikut menyaksikan jalannya kirab yang berlangsung sore tadi.
Kirab diawali dengan mobil pemadam kebakaran yang menyiramkan air di sepanjang jalan untuk mengurangi panas, kemudian dilanjutkan dengan foredeer mobil dari kepolisian setelah itu disusul dengan rombongan kesenian dan tarian dari berbagai elemen masyarakat dan Pemerintahan Kota Surakarta.
Rima, salah seorang penari ketika ditemui Timlo.net diakhir acara mengaku memang dikirim oleh pihak sekolah untuk ikut menyemarakkan kirab budaya ini. Menurutnya, siswa yang dikirim hanya yang mengikuti ekstra seni tari saja. “Jadi tidak semua siswa ikut,” ungkapnya dengan wajah kelelahan.
Kirab tahun ini lebih semarak dengan adanya mobil-mobil hias ikon Kota Solo, seperti Kyai Rajamala, Gunungan Sekaten, Tugu Jam Pasar Gede serta Sanggabuana.