Bandung – Warga setempat dan tim penyelamat masih berupaya mencari paling tidak 72 orang yang diduga tertimbun tanah longsor di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bencana yang melanda daerah perkebunan teh di pengunungan itu terjadi Selasa pagi, dan baru sekitar 6 jenazah yang ditemukan karena alat berat belum bisa menjangkau lokasi bencana.
Mengenai penyebab terjadinya bencana gerakan tanah tersebut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Surono dalam penjelasan yang dikutip dari beberapa sumber mengatakan, gerakan tanah terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang terjal, kurangnya tanaman yang berakar kuat dan dalam sehingga menyebabkan masa tanah dan batuan mudah bergerak serta adanya bidang lemah yang berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan dasar.
Bencana Gerakan Tanah Longsor yang menimpa Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terjadi setelah sebelumnya wilayah sekitar lokasi bencana turun hujan cukup deras. Secara umum daerah bencana dan sekitarnya tersebut merupakan daerah perbukitan bergelombang yang agak terjal hingga terjal dengan batuan penyusun berupa perselingan lava, breksi dan tuf bersusunan andesit.
Ruas jalan yang panjang aat ini masih tertimbun tanah longsor, sehingga alat berat sulit melaluinya. "Masalahnya, pencarian masih menggunakan alat-alat manual. Memakai cangkul dan alat-alat yang sederhana, karena alat berat belum bisa masuk ke lokasi," kata Priyadi seperti dikutip dari BBC. Dia menambahkan kondisi lokasi sangat sulit karena timbunan yang sangat dalam karena disebabkan ketinggian tebing yang longsor mencapai sekitar 300 meter. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengaku kesulitan mendapatkan data akurat karena komunikasi ke daerah bencana terganggu.
"Masyarakat masih membantu evakuasi dan mencari jenazah. Kami sudah mendirikan tenda penampungan, tetapi siapa yang berada di sana dan berapa jumlahnya, belum kami ketahui karena sambungan telepon ke lokasi terputus," tambah Priyadi.
Tanah longsor itu menimbun rumah-rumah bedeng yang dihuni para pekerja perkebunan teh Dewata dan keluarga mereka. Pelaksana Trantib Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kusnadi juga melaporkan kerusakan infrastruktur. ”Satu pabrik teh pengolahan tertimbun dan juga 50 rumah bedeng, satu gedung olahraga, satu koperasi dan satu masjid,” kata Kusnadi kepada BBC. Wakil Presiden Boediono hari Rabu (24/02/10) dijadwalkan akan meninjau lokasi bencana dengan menggunakan helikopter.
(Diolah dari BBC dan beberapa sumber lain)