Bethlehem – Tempat kelahiran Yesus diingat baik-baik oleh para penduduk Betlehem, sehingga mereka menghormatinya turun temurun. Namun sekitar tahun 135, Kaisar Hadrianus mendirikan sebuah kuil dewa Adonis. Dekat dengan tempat kelahiran Yesus. Kemudian pada tahun 529, sebagian Basilika Kelahiran Yesus dihancurkan oleh orang-orang Samaria yang memberontak terhadap pemerintahan Kristen Bizantium. Kemudian pada tahun 570 basilika direnovasi dan diperluas oleh Kaisar Yustinianus.
berdasarkan penelusuran Timlo.net di wikipedia, pada dasarnya, bangunan tersebut bertahan sampai sekarang. Dahulu tentara Persia pernah menyerang Tanah Suci (tahun 614) bagi orang Kristen ini, semua gereja dan tempat suci Kristen dihancurkan, tetapi Basilika Kelahiran luput, karena tentara Persia melihat pada tembok utamanya sebuah gambar dengan tiga orang Majus yang menyembah Yesus. Berdasarkan pakaian para majus itu, tentara Persia mengakui mereka sebagai warga negaranya sendiri.
Tembok-tembok basilika aslinya dihiasi dengan mosaik-mosaik indah, tetapi sekarang tinggal sisanya saja. Di sebelah kanan basilika terdapat gambar silsilah Yesus Kristus, sedangkan di sebelah kirinya ada gambar ekaristi yang bersumber pada Yesus. Di lantai utama Basilika, di tempat yang sedikit lebih rendah dari permukaan lantai, dapat dilihat sisa mosaik yang berasal dari zaman Konstantinus.
Masuk ke dalam Basilika Kelahiran, tepat di bawah altar utama milik Ortodoks Yunani, ada tangga turun memasuki Gua Kelahiran Yesus. Tempat Yesus dilahirkan, ditandai dengan sebuah Bintang Perak bercabang 14 dengan tulisan Latin, Hic de Virgine Maria Iesus Christus natus est (Di sini dari Perawan Maria lahirlah Yesus Kristus). Bagian ini adalah milik Gereja Ortodoks Yunani. Di dalamnya terdapat 48 lampu indah. Di sebelah kanan gua terdapat palungan, dimana Yesus diletakkan setelah dilahirkan. Gua ini merupakan salah satu bagian dari gua yang besar. Dinding dari gua ini ditutup oleh pelapis bergaya gereja timur untuk menghindari tangan usil dari para peziarah yang seringkali mengambil bagian dari batu gua sebagai kenang-kenangan. Tempat ini merupakan tempat yang otentik sebagai tempat kelahiran dari Yesus Kristus, sang Juru Selamat Dunia.
Menjelang Paskah, biasanya tempat ini ramai dikunjungi para peziarah yang tersebar dari berbagai belahan dunia. Tidak hanya sekedar ingin melihat tempat Yesus lahir saja namun mereka juga memanfaatkan moment ini untuk merefleksikan diri, serta memohon ujub (permohonan).