Solo – Atase Perdagangan Den Haag, Marjoko menyampaikan informasi tentang potensi produk Indonesia di pasar Belanda dihadapan berbagai asosiasi pengusaha seperti HIPMI, Asmindo, Apimdo, dan sebagainya. Informasi tersebut ia sampaikan dalam sambutannya pada jamuan makan malam bersama Wakil Menteri Perdagangan, di Loji Gandrung, Minggu, (07/03).
“10% dari total jumlah penduduk Belanda adalah mereka yang mempunyai hubungan dekat dengan Indonesia. Beberapa dari mereka melakukan pernikahan campur, ada pula yang nenek moyangnya dari Indonesia.”, tutur Marjoko. Lebih lanjut pria asal Boyolali itu menambahkan bahwa dengan kenyataan seperti itu, otomatis berbagai produk buatan Indonesia sangat digemari oleh 1,6 juta penduduk negara yang pernah menjajah bangsa kita itu.
Produk-produk yang sering diimpor ke Belanda antara lain furniture, garmen, dan makanan olahan seperti kerupuk dan mi instan. KBRI di Belanda juga akan mengadakan acara yang bertajuk Pasar Malam Indonesia. Rencanannya acara tersebut akan berlangsung pada 1-5 April 2010. Dalam pasar malam ini, akan digelar berbagai produk Indonesia dari handycraft sampai kuliner. KBRI juga tidak segan-segan mendatangkan berbagai makanan khas Indonesia seperti pempek Palembang, sate Madura, ataupun sate Padang. Ini adalah sebuah bentuk keseriusan KBRI dalam mendukung pemasaran produk Indonesia di Belanda.