Solo – Dalam perhelatan Festival Ketoprak Remaja yang digelar dalam rangka Dies Natalis ISI Surakarta ke – 46, Salah satu penampil yakni dari Ketoprak Lincak SMA N 1 Teras Boyolali menyuguhkan cerita rakyat yang berjudul “Timun Mas”.
Menurut Raharjo, Spd selaku pembina kelompok tersebut, pementasan ketoprak dengan lakon “Timun Mas” merupakan salah satu bentuk upaya melestarikan tradisi. “Selama ini cerita-cerita rakyat sering dilupakan oleh anak muda jaman sekarang, dengan membawakan lakon ini saya sangat berharap agar para anak muda mau mengingat kembali cerita-cerita yang dulunya selalu cerita popular”, terangnya kepada Timlo.net di Teater Besar ISI.
Lakon ketoprak yang berjudul “Timun Mas” merupakan kisah yang diadopsi dari cerita rakyat namun ada beberapa modifikasi dalam penampilannya. “Beberapa tokoh namanya kami rubah, namun tokoh utamanya tetap Timun Mas dan alur yang dimainkan tetap sama”, ungkapnya.
Ketoprak yang dimainkan oleh 10 orang dan dibantu 18 orang pemain karawitan ini bercerita tentang sepasang suami isteri bernama Pak Rondo dan Mbok Rondo yang selama bertahun-tahun tidak dikaruniai seorang anak. Akhirnya mereka memutuskan untuk bertapa. Ditengah pertapaannya munculah seorang Raksasa Buta yang merasa terganggu dengan kehadiran kedua pasangan suami isteri tersebut. Setelah menceritakan kejadian yang dialami mereka, Sang buta kemudian memberikan dua buah pusaka yang bernama timun mas agar kedua pasangan pasutri tersebut mempunyai keturunan. Namun ia memberikan syarat bahwa ketika anaknya berusia 17 tahun harus diberikan kepada Buta untuk dimakan.
Sementara itu Reni Suciati (16) pemeran Timun Mas, mengaku sangat senang bisa memainkan tokoh tersebut. “Memainkan tokoh timun mas gampang-gampang susah, hapalkan dialog gampang tapi penjiwaannya cukup susah”, terangnya.