Solo – Efek dari penangkapan tiga Petugas Pengawas Perikanan Indonesia oleh Malaysia kian menjadi. Setelah maraknya aksi demontrasi anti Malaysia, masalah justru dipruncing dengan pidato SBY yang dianggap kurang tegas dalam mengambil sikap. Siang tadi elemen masyarakat Front Merah Putih menggelar demo anti Malaysia di Solo yang diwarnai dengan aksi pembakaran replika Perdana Menteri Najib Tun Razak.
Massa Front Merah Putih yang berasal dari berbagai elemen masyarakat ini berkali-kali meneriakkan yel-yel 'Ganyang Malaysia' sebagai bentuk rasa kekesalan terhadap sikap pemerintah Malaysia. Bahkan mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan kecaman, baik kepada pemerintah Indonesia maupun Malaysia.
Selain itu, massa tersebut juga sangat kecewa dengan sikap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak tegas. Terlihat beberapa poster yang bertuliskan, SBY Ndak-Nduk Ora Tegas, SBY Lebay, Politik SBY Lembek Tidak Tegas, Malaysia Truly Malingsia, Sikat Upin-Ipin Sroook, Tarik Dubes RI di Malaysia, Usir Diplomat Malaysia dan tulisan kecaman lainnya.
Ketua Front Merah Putih, Toto Suyamto mengatakan, setelah aksi demo anti Malaysia ini selesai, pihaknya akan segera membuka posko pendaftaran 'Gayang Malaysia'. Nantinya, posko ini akn dibuka sejumlah kecamatan yang ada di Surakarta. “Kita berharap agar TNI mau melatih para relawan yang sudah mendaftar untuk ikut melawan Malasyia. Para relawan siap membantu TNI,” ungkapnya.
Akhir dari orasi ini para demostran memukul-mukuli kepala replika Perdana Menteri Najib Tun Razak. Massa yang sudah tersulut emosinya langsung membakar replika sang perdana menteri yang memakai pakaian lengkap khas melayu..
Belum puas dengan aksinya tersebut, para demostran juga mendatangi kantor cabang Bank CIMB Niaga yang terletak sekitar 100 meter dari Bundaran Gladag dengan maksud menyegel Bank tersebut. Pasalnya saham bank tersebut telah dikuasai perusahaan perbankan Malaysia.