Solo – Prestasi yang diraih tentunya tidak dapat diraih secara instan, membutuhkan waktu berbulan bulan bahkan bertahun-tahun untuk mencapai prestasi yang memuaskan. Hal ini dapat kita lihat dari perjuangan seorang Johan Mulia Legowo dalam meniti karir hingga saat ini. Sebagai atlit bela diri didikan Sasana Yushika Magelang, Johan mulai menerjunkan dirinya sejak dirinya berumur 9 tahun.
Pria kelahiran Magelang ini memang dikenal di kalangan atlet bela diri sebagai atlet serba bisa di cabang ini. Bagaimana tidak, berbagai cabang olahraga bela diri pernah dia lalui, Mulai dari tinju, gulat, sanshou atau sanda, grappling, judo, Jiujitsu, dan berbagai olahraga bela diri lainnya. Rupanya, banyaknya tehnik bela diri tidak saja ia lalui begitu saja, namun juga menguasainya secara serius dan bertahap.
Sebagai atlit beladiri yang mengenal olahraga ini sejak kecil, saat ini Johan sudah meraih beberapa prestasi prestisius. Salah satunya adalah Sanshou yang sudah ia tekuni sejak tahun 1998 hingga tahun 2006 dan hasilnya ia mampu juara pada cabang ini tahun 2005 dan 2006.
Sementara pada tahun 2001 hingga 2007, Johan muda terus mengukir prestasi sebagai juara I di cabang olahraga bela diri, Kick Boxing. Tidak mau berhenti sampai di situ, pada tahun 2001, olahraga judo tidak luput dari darinya. Lagi-lagi, pria bertubuh atletis ini meraih medali emas pada suatu kejuaraan daerah (kejurda) di Jogjakarta. Dengan kejuaraan yang sama tapi dari cabang olahraga bela diri yang berbeda, kali ini Johan mampu meraih medali emas lagi dari cabang gulat pada tahun 2006 di Jawa Tengah. Pada tahun 2002 ia juga menjuarai salah satu kejuaraan foghting yang digelar di salah satu stasiun televisi.
Sebagai perintis olahraga grappling di Kota Solo, Johan juga meraih tiga kali juara I beruntun pada Indonesia Submission Open tahun 2006, 2008, dan 2009.
Setelah meraih gelar juara Indonesia Submission Open tahun 2006, ia terpakasa harus meninggalkan pertandingan bela diri pada tahun 2007 karena mengalami patah lengan. Dokter yang merawat Johan menegaskan bahwa ia tidak mungkin lagi bisa menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai atlit beladiri. Namun ternyata, vonis dokter itu salah besar. Sebab tidak kurang dari 1 bulan, pria yang sekarang ini berumur 30 tahun, sudah bisa kembali ke arena untuk meraih gelar juara.
Dan prestasi yang terbaru tidak kalah membanggakan, ia mampu mengalahkan atlit MMA (Mixed Martial Arts) asal India, Hardeep Singh pada Legend Fighting Championship III (24/9)di Hong Kong. Dengan demikian, maka Johan berhak untuk maju ke babak selanjutnya yang renca digelar 3 atau 4 bulan lagi.
Namun, kesemuanya itu seakan sia-sia jika tidak ada pelatih perdana di Magelang. “Saya dulu pertama kali berguru pada Hariyanto. Meski tidak banyak yang mengenal dia, tapi dia pelatih yang sangat hebat”, ujar Johan kepada Timlo.net dengan penuh semangat.