Solo – Masih cukup lekat di ingatan kita, konser Sherina yang diboikot wartawan karena akses wawancara yang sulit dan kurang koordinasi panitia penyelenggara. La Lights Visualaser Concert yang digelar kemarin malam (13/10), nyaris terjadi kasus serupa. Namun kali ini, artis yang tampil adalah band besutan Dreamband, Kotak. Seperti judul lagu hits Kotak yang berjudul Tinggalkan Saja, kejadian kemarin membuat rekan media meninggalkan lokasi dan enggan mewawancarai Kotak.
Band yang belum lama ini melambung namanya melalui hit-hit cinta anak muda, Kotak, sulit ditemui. Sejumlah rekan media yang sudah sejak awal pentas telah setia menanti kedatangan mereka di belakang pentas, akhirnya kecewa. Keinginan para rekan media untuk meliput band tersebut tertahan oleh kru dan pihak manajemen yang berkilah bahwa pada saat itu band Kotak masih sibuk konsentrasi sebelum naik pentas.
“Enggak bisa mas, ini mereka sedang sibuk konsentrasi dan tidak bisa diganggu,” tegas seorang kru panitia.
Hal tersebut tentu berbeda dengan sikap ramah dan baik yang ditunjukkan oleh Denada yang sebelumnya cukup terbuka dengan kehadiran rekan media yang hendak mewawancarai artis tersebut.
Sejumlah rekan media sempat bersitegang dengan panitia serta pihak keamanan yang sedang bertugas malam itu. Setelah akhirnya tidak ditemui kata sepakat, akhirnya kedua jurnalis itu memilih pergi meninggalkan back stage tempat mereka persiapan.
“Sebenarnya kalau band-nya kooperatif, tentu semua pihak bisa enak. Kita juga enggak minta waktu banyak kok untuk wawancara, jadi enggak bakalan sampai mengganggu. Toh, kita datang ke sini juga bukan inisiatif kami sendiri,” tukas Arfin Rose.
Wartawan lainnya, Farida, juga sangat mengecewakan prosedur keamanan yang dijalankan oleh pihak panitia dan aparat keamanan yang bertugas. “Saya sangat kecewa dengan sistem keamanan. Keberadaan kami selama di sana sama sekali tidak dianggap. Bahkan saat Kotak naik ke atas pentas, kita yang sedari tadi berada di belakang panggung sempat didorong oleh seorang aparat dengan tongkat agar segera meninggalkan lokasi. Padahal selain kami, banyak sekali orang-orang yang tidak menggunakan ID-Card (bukan panitia, Red) yang mondar-mandir di belakang panggung,” tegasnya.
Hal senada disampaikan rekan media lainnya, Bonus. Ia yang dalam konser tadi malam juga sempat terlibat adu mulut dengan panitia akhirnya memilih meninggalkan Stadion R. Maladi selang beberapa saat kemudian. “Biar semuanya bisa berjalan enak dan teratur, harusnya dalam konser sebesar ini, pihak panitia sudah bisa mengatur semuanya dengan baik. Akan lebih baik, kalau sebelumnya, pihak penyelenggara menggelar jumpa pers terlebih dahulu,” keluhnya.
Sebelum rekan media bergegas meninggalkan areal Stadion R. Maladi, seorang kru panitia yang sebelumnya sempat bersitegang tadi akhirnya memanggil salah seorang perwakilan wartawan untuk meminta maaf atas kejadian yang terjadi sebelumnya.