Solo – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta merintis sebuah program baru berupa mendirikan klinik bagi masyarakat umum untuk dapat berhenti merokok. Program rintisan tersebut telah dimulai Kamis (14/10) siang tadi di Puskesmas Kelurahan Nusukan dengan diresmikan langsung oleh wakil Walikota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo. Menurut rencana, DKK akan menyediakan klinik berhenti merokok di setiap tingkat Kecamatan.
Kepala DKK Surakarta, Siti Wahyuningsih, mengatakan secara teknis klinik berhenti merokok dapat membantu masyarakat untuk dapat melepas kebiasaan merokoknya. “Pada dasarnya masyarakat itu banyak yang sebenarnya ingin berhenti merokok, akan tetapi mereka tidak tahu bagaimana caranya. Untuk itulah DKK mencoba terobosan ini sebagai solusinya,” ungkapnya kepada Timlo.net, Kamis (14/10) siang tadi.
Selain itu, menurutnya DKK akan mencoba membuat pengklasifikasian tempat-tempat merokok di setiap unit pelayanan masyarakat. “Kita akan memilah-milah tempat mana yang benar-benar bebas rokok dan yang tidak. Artinya kita tahu sendiri pelayanan seperi kesehatan dan pendidikan harus benar-benar bebas dari rokok, dan untuk kantor instansi yang lain dibuatkan smooking area tersendiri. Jadi bukannya kita melarang untuk merokok, namun harus ada tempatnya,” imbuhnya.
Anggaran untuk pengadaan klinik tersebut menurut Siti Wahyuningsih bahwa setiap klinik diperkirakan menghabiskan dana 50 juta rupiah. “Kita hanya sebagai penyedia lahan saja, secara teknisnya kita serahkan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin membantu kita,” terangnya.
Sementara itu, wakil Walikota Solo, FX. Hadi Rudyatmo, berharap klinik berhenti merokok benar-benar membawa manfaat. “Harapan saya klinik ini benar-benar membawa manfaat dengan hidup sehat tanpa merokok. Saya pun siap untuk berhenti merokok, hanya saja untuk sekarang ini belum bisa,” pungkasnya.