Solo – Sejumlah sekolah tunggu pencairan dana Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) tahap kedua.
Untuk BPMKS tahap kedua ini merupakan periode Januari-Juni 2010. Hal ini disebabkan karena terjadinya sedikit masalah pada data untuk pencairan periode tersebut. Maka dari itu, data yang disusulkan akan dicairkan pada tahap kedua.
Untuk dana BPMKS tahap I sebenarnya sudah cair. Kepala SDN Madyotaman, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengecek rekening sekolah dan telah melihat dana tersebut cair. Namun sampai sekarang pihaknya belum juga mengambil dan mengurusnya. Hal ini disebabkan karena sulitnya berhubungan kembali dengan mantan siswa kelas 6 yang kini telah duduk di bangku SMP. “Padahal Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang akan dilaporkan harus tercantum tanda tangan asli siswa,” ungkapnya, Selasa (12/10). SDN Madyotaman adalah salah satu sekolah yang sduah tidak menarik SPP pada siswanya, maka dari itu, dana BPMKS yang telah cair pun tetap akan masuk untuk operasional sekolah berdampingan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sri Mulyani memaparkan, untuk tahap I mengajukan sebanyak 27 kartu gold dan 23 kartu silver dengan total dana sebesar RP 1.383.000,00. Sedangkan untuk tahap II, diajukan 42 kartu gold dan 17 kartu silver. Pihaknya mengatakan bahwa dengan menunggu pencairan tahap II, tidak akan terjadi dua kali kerja untuk mengumpulkan siswa mantan kelas 6 yang telah lulus ke SMP. “Bagaimanapun kami tetap berupaya menjaring para siswa untuk kelengkapan SPJ,” ungkapnya.
Sementara itu, kepala SDN Yosodipuro, Siti Iriyani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat proposal pencairan dana BPMKS untuk 90 kartu dan telah menandatangani MOU akhir September lalu. “Untuk siswa kelas 6 yang kini telah menjadi siswa SMP, saat itu sengaja tidak kami ajukan untuk menerima BPMKS. Hal ini untuk mengantisipasi kesulitan mencari jejak alumni,” tandasnya.