Solo – Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Di dalam dunia pendidikan, pendidikan mengenai seks seperti adanya edukasi dari berbagai pihak jumlah pengidap HIV/AIDS. Oleh karena itu Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah selaku Dekan FKIP memberikan penjelasan dan menekankan perlu adanya pendekatan-pendekatan secara kondusif agar para pelajar ini tidak terdorong untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, pilarnya tidak hanya sekolah saja tetapi juga para orang tua dan masyarakat.
Tambahnya, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pendidikan berkarakter dan mempunyai akhlak pada anak itu ialah dengan cara yang kondusif dan tentunya dengan pembinaan juga serta perhatian itu dapat dilakukan dengan cara yang bermacam-macam mungkin dengan pendekatan yang tidak kaku / dengan hati ini lebih efektif. Maka peran pendidik ini tidak hanya pada guru saja tetapi juga tetapi juga diadakan pendekatan-pendekatan yang tepat untuk anak tersebut.
“Jadi semua unsur yang ada di dalam keluarga itu harus semuanya terlibat, dan ini juga menjadi permasalahan yang terbesar buat kita adalah tantangan mengenai teknologi yang maju saat ini harus diimbangi dengan budaya yang pas,” ujar Furqon dengan tegas kepada Timlo.net, Rabu (1/12).
Menurut Furqon juga, yang paling mengkhawatirkan adalah masalah narkoba dan seks bebas. “Usia remaja lebih rentan terkena dampak ini karena pengalaman yang belum utuh (adanya masa pencarian jati diri) dengan perlu adanya pendampingan, sebenarnya pendidikan seks itu harus diberikan sejak dini dan jangan ditabukan justru malah diperkenalkan,” ungkap Furqon di sela-sela jeda istirahat rapat.