Solo – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta sedianya akan menggarap pembentukan Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMM) pada 2011 mendatang. Sebagai pilot project (proyek rintisan-red) Pemkot akan mengawalinya di lima kelurahan.
Kendati telah ditetapkan lima kelurahan rintisan, namun Walikota Solo, Joko Widodo belum bersedia mengungkapkan kelurahan mana saja yang bakal digarap dalam program tersebut. “Januari akan dipilih kelurahan dan dipetakan,” demikian diungkapkan Jokowi, saat acara Penyerahan Perijinan Usaha Mikro, di halaman kompleks Ngarsopuro, Kamis (23/12).
Walikota menambahkan, jika program tersebut dinilai berhasil, maka BUMM akan diterapkan di semua kelurahan. Guna mendukung kelancaran program tersebut, Jokowi telah berkomitmen untuk memberi kemudahan bagi pengusaha mikro mendapat pelayanan perijinan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Ijin Usaha Industri (IUI) dan Ijin Usaha Perdagangan (IUP).
Pihaknya menegaskan, perijinan sangat diperlukan pelaku UMKM untuk mengakses modal dari bank. Terkait hal ini, Jokowi pun memberi perijinan gratis pada 50 pelaku usaha mikro dan 150 pedagang pasar. “Dengan pemberian perijinan gratis ini agar pelaku usaha kecil dan mikro tidak lari ke rentenir,” terangnya.
Walikota berharap, agar program pelayanan perijinan tersebut segera mendapat tindak lanjut dari sejumlah instansi terkait untuk memberi pelatihan manajemen kewirausahaan, khususnya pengelolaan pasar dan klaster. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menekankan seluruh pelaku UMKM yang terlibat dalam BUMM akan mendapat perijinan gratis dari Pemkot Surakarta.
Sementara itu, Pemimpin Kantor Bank Indonesia Solo, Doni P Joewono, menyampaikan Bank Indonesia (BI) telah melakukan penelitian atas sejumlah produk unggulan Solo melalui berbagai kajian. Pihaknya juga mengatakan telah terbentuk memo of understanding (nota kesepahaman-red) untuk pengembangan ekonomi daerah. “Dari sisi perbankan kami siap memfasilitasi UMKM. 75% dari kredit akan kami salurkan ke UMKM,” pungkas Doni.