Solo – Hujan lebat yang mengguyur Kota Solo semalam (3/1) mengakibatkan genangan bahkan banjir di beberapa titik di Kota Solo. Salah satunya di SMPN 6. Meskipun begitu, siswa kelas VIII dan IX tetap mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasa.
Seperti yang terpantau Timlo.net, Selasa (4/1), halaman depan dan lapangan yang terletak di dalam sekolah terendam banjir setinggi kurang lebih 75 cm sekitar pukul 10.00. “Ini sudah agak surut, tadi pagi lebih tinggi dari ini. Mungkin sekitar 1 meter,” ungkap kepala SMPN 6, Sri Suwartinah, Selasa (4/1).
Untuk siswa kelas VII, jelas Sri, diinformasikan untuk belajar di rumah. Hal ini dikarenakan akses menuju kelas VII tidak dapat dilewati karena banjir tertinggi terletak pada jalan tersebut. Pihaknya terus memantau ketinggian air dan keadaan siswa, jangan sampai ada siswa yang menyentuh atau bermain-main dengan air tersebut untuk menghindari berjangkitnya penyakit. “Kami mengambil kebijakan untuk kelas VII supaya belajar di rumah saja agar penanganan tidak terlalu sulit ketika terjadi luapan lagi. Mengingat pengalaman adanya banjir kiriman juga,” paparnya.
Sejak tahun 1997, sekolah ini selalu banjir ketika hujan lebat. Kejadian terkahir terjadi November lalu, dan masih terus berulang sampai saat ini. Hal ini diakibatkan karena luapan Kali Jenes yang terletak tepat di depan sekolah.
“Tadi pagi kami langsung mengadakan evaluasi sebagai upaya pencegahan banjir. Rencananya, kami akan mengaktifkan lima pintu air yang ada di sekolah. Sebenarnya sudah berfungsi namun belum maksimal karena sistem buka tutup dari atas ke bawah membuat air masih bisa merembes,” jelasnya.
Ke depannya, sekolah akan mengganti pintu air tersebut dengan sistem putaran untuk lebih meminimalkan air yang dapat masuk ke sekolah. Pembuatan ini telah direncanakan dengan memanfaatkan dana pemeliharaan.