Solo – Daya saing produk menjadi unsur vital dalam menghadapi persaingan pasar global. Tidak mengherankan jika demi menjadi raja di pasar bebas, produk murahpun digeber hingga mampu memonopoli perdagangan.
Sebagaimana dilakukan Cina, Negeri Tirai Bambu itu mampu memimpin pasar internasional tidak lepas dari keberaniannya mengobral harga atas sejumlah produknya. Hal itu diakui mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), ketika mengisi Seminar Nasional “Strategi Meningkatkan Daya Saing Bangsa,” di Auditorium Universitas Sebelas Maret, Selasa (15/3).
“Cina menang karena memang produknya murah,” katanya. Berkaca dari Cina, tambah JK, produk Indonesia diharapkan juga memiliki daya saing bukan hanya murah, namun juga lebih cepat dan lebih baik dalam pengerjaan dan kualitasnya. Oleh sebab itu, menurutnya perlu adanya dukungan teknologi, khususnya teknologi informasi dan sarana transportasi.

Tidak hanya itu saja, diutarakan JK lebih lanjut, guna menghasilkan produk domestik berkualitas perlu dukungan inovasi, sehingga memiliki nilai tambah ekonomi. “Untuk memberi nilai tambah harus ada sentuhan teknologi. Agar produk memiliki daya saing perlu kombinasi lebih cepat, lebih baik dan lebih murah,” pungkas dia.