Klaten – Bank Indonesia Solo dan Bank Jateng Klaten menghijaukan Merapi dengan menanam 11.000 bibit pohon jati serta 3.000 jeruk di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (6/4).
“Dengan kegiatan ini diharapkan tanah di Balerante dapat kembali hijau pascabencana Merapi,” kata Pimpinan Bank Jateng Cabang Klaten, Sulistyono.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu program dengan konsep green banking antara Bank Jateng bersama Bank Indonesia untuk mulai memfokuskan pada pembiayaan berbasis ramah lingkungan.
“Pada kenyataannya nanti, konsep ini diwujudkan dalam pembiayaan pengadaan alat produksi masyarakat yang berbasis efisiensi energi, tidak menimbulkan limbah negatif, serta bantuan rumah sakit,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Pemimpin Bank Indonesia Bidang Perbankan Solo, Yiyok T Herlambang berjanji untuk meringankan para debitor yang mempunyai status sebagai korban pascabencana Merapi.
Dia menamakan keringanan ini dengan restrukturisasi kredit. Dengan program ini maka para peminjam bank dapat memundurkan masa pinjaman selama dua sampai tiga tahun ke belakang.
“Rekstrukturisasi ini bukan penghapusan utang. Artinya bagi yang punya utang tetap harus dibayar,” ujarnya.
Kegiatan ini, Bank Jateng juga bekerja sama dengan organisasi sosial Jerman yang menekankan konsep Industry Eficiency Polution Control (IEPC).
Selain bantuan bibit Bank Indonesia Solo juga memberikan bantuan berupa material bangunan senilai Rp 116,7 juta.