Solo – Pembukaan Solo Kampung Art, Kamis (16/6) malam berhasil menyedot antusiasme warga masyarakat Solo. Menjelang prosesi pembukaan, beratus-ratus orang sudah berkerumun di sekitar Monumen '45 Banjarsari.
Sebagai tanda dibuka secara resmi, Walikota Solo Joko Widodo dan Wakil Walikota FX. Hadi Rudyatmo memukul kenong secara bersamaan di panggung utama yang terletak di saah satu sisi Monumen Banjarsari (Monjari). Usai peresmian ini, para pengisi teatrikal Tari Boyong Pedagang Kaki Lima (PKL) menunjukkan aksinya selama 30 menit.
Ketua panitia, Hanindawan mengatakan, dengan diadakannya pembukaan berupa Tari Boyong PKL, gelaran Solo Kampung Art yang kedua ini bukan berarti terinspirasi dari peristiwa tersebut, melainkan lebih terfokus ingin memfasilitasi potensi kekayaan seni yang ada di kelurahan-kelurahan agar bisa dipamerkan kepada masyarakat luas.
“Hanya saja, tempat ini merupakan salah satu tempat yang menyimpan sejarah tentang PKL. Selain itu, Monumen Banjarsari juga merupakan lambang suatu peristiwa monumental di Solo. Maka dari itu, kami ingin mengangkat tempat ini agar masyarakat bisa mengenal dan mengenang tempat ini.” ungkapnya.
Pertunjukkan-pertunjukkan lain dari 40 komunitas seni yang tersebar di 30 kelurahan dan sekolah tampil secara marathon menampilkan kesenian khas mereka di 4 panggung yang telah disediakan di sisi-sisi jalan Monumen Banjarsari.
Bazar yang digelar di seputaran monumen juga menambah ramainya areal tersebut. Berbagai macam makanan, minuman, dan berbagai kerajinan khas yang unik hasil karya seni kelurahan-kelurahan dijual di sana.