Solo – Ada yang menarik dari pidato Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Dr Ravik Karsidi MSi saat pengukuhan dua Guru Besar di Auditorium UNS, Kampus Kentingan, Jebres, Solo, Rabu (20/7). "Ada istilah APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanha Daerah), dan sekarang ini ada juga istilah APBD yang artinya Aku Paling Bener Dhewe, bahkan di kampus banyak terjadi," ujar Pak Rektor yang disambut gerr.. hadirin.
Dua Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof Dr Djatmiko yang menyampaikan pidato berjudul “Kompetensi wacana sebagai modal penghindar konflik”, dan Prof Dr M Nizam menyampaikan pidato ilmiah “Pengentasan krisis listrik dengan menggunakan konservasi energi dan sistme pembangkitan terdistribusi berbasis potensi daerah”.
Istilah APBD dilontarkan Rektor UNS ketika menanggapi pidato ilmiah Prof Dr Djatmiko (Fakultas Sastra) yang menyoroti mengenai ilmu sosial dalam komunikasi lintas budaya yang artinya kita sedang berhadapan dengan komunikasi lintas berbudaya. "Dalam kehidupan sosial pasti akan rawan konflik. Apalagi kalau sering tidak saling menghargai kelompok lain atau orang lain. Atau istilahnya sekarang ya APBD “Aku Paling Bener Dhewe”."
Sementara Prof Dr M Nizam dari Fakultas Tehnik berbicara mengenai konservasi energi, perlu energi yang kecil-kecil di daerah. “Itu sebagai apa yang akan direncanakan oleh Prof Dr M Nizam. Jadi dua Guru Besar ini yang satu membahas kepedulian sosial dan kepedulian energi, yang dapat dipetik kali ini. Dan saya berharap dua professor ini dapat berperan aktif nantinya,” harap Ravik.