Solo – Ketua Badan Liga Indonesia Joko Driyono menginginkan Persis Solo menjadi klub yang mampu dikembangkan secara professional. Hal ini seperti yang dia sampaikan saat pertemuan dengan para pengurus dan klub-klub anggota Persis Solo, Kamis malam. Menurut mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI ini, Persis Solo tidak bisa dilepaskan dari sejarah persepakbolaan Indonesia untuk itulah perlu diselamatkan dan dikembangkan menjadi tim professional.
“Solo menjadi spesial dan sangat subyektif, saya pribadi punya ikatan dekat dengan Persis. Saya datang bukan dalam konteks PT LI tapi pribadi. Saya datang dan sharing bahwa Persis ini mau kemana arahnya. Bermitra dan berbadan hukum apapun, bahwa seluruh klub anggota klub adalah kedaulatan dalam Persis,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (8/12) malam.
Joko Driyono menambahkan, Persis Solo perlu membentuk sebuah konsep yang matang, agar menjadi sebuah klub yang matang dan professional dapat terwujud. “Setelah itu bagaimana Persis kedepan, perspektif kami bahwa Persis seperti bukan berada pada komunitas klub yang selayaknya bagi Persis atau jangan seperti menjadi tim kelas dua. Solo tidak boleh seperti halnya orang menggelar pesta kawin yang setelah itu selesai, tidak boleh berhenti. Itulah tantangan dalam bisnis sepakbola dan saya yakin Persis pasti bisa,” terangnya.
Sementara menanggapi akan bergulirnya kompetisi Divisi Utama versi PT LI, Joko Driyono mengaku bahwa jadwal sudah dimatangkan dan akan tetap digelar pada 15 Desember. “Dua atau tiga hari ini sudah selesai jadwal maupun regulasinya. Untuk laga pembuka antara PSIM dengan Persita tidak berubah. Persis Solo saya kira ada di Grup Barat, dan kemungkinan belum mendapatkan jadwal laga kandang sampai akhir bulan ini karena ada ASEAN Para Games,” ungkap Joko.
Jumlah klub yang akan mengikuti kompetisinya, Joko Driyono mengatakan kisaran antara 24 – 30 klub. “Karena ada beberapa klub belum bisa menentukan sikap untuk memilih kompetisi mana. Saya kira itu masih wajar. Kami akan mematangkan kembali jadwalnya, jangan sampai klub tidak nyaman jika ada perubahan jadwal nantinya,” pungkas Joko Driyono.