Wonogiri – Dewasa ini gerakan untuk “Back to Nature“ atau upaya kembali ke alam semakin gencar digalakkan. Tak terkecuali di bidang agro atau pertanian. Para pelaku usaha di bidang ini ramai-ramai mengkampanyekan usaha untuk memakai sumber daya hayati dalam meningkatkan hasil pertanian.
Salah satunya dilakoni Kelompok Tani “Lemah Cai“ asal Manonjaya, Garut Jawa Barat. Mereka mulai beralih dari pertanian kimia ke pertanian organik. “Pertanian dengan sistem organik lebih ramah lingkungan, murah mudah dan hasil yang didapat dipastikan lebih besar “ ungkap Nana Sukarna (56) Ketua Kelompok Tani “Lemah Cai“ ketika dijumpai Timlo.net, di sela penyuluhan petani di Sabuk Hijau, Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Senin (13/2).
Pertanian dengan menerapkan sistem organik pada prinsipnya adalah mengupayakan pengolahan pertanian secara keseluruhan memakai dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Pengolahan yang dimaksud Nana meliputi persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, pengobatan, dan penanganan lainnya. Sedangkan sumberdaya alam yang dapat digunakan diantaranya daun, pupuk kandang, dan sisa hasil olahan tanaman.
“Sebenarnya petani di Wonogiri sudah lama menerapkan sistem organik, hanya memang belum secara keseluruhan, baru sebatas pemupukan saja, yaitu dipupuk memakai pupuk kandang atau kompos,” lanjut Nana.
Cara-cara ini seandainya ditindaklanjuti dengan pemberian obat pada tanaman dengan organik pula serta sebisa mungkin menghindari pemakaian bahan-bahan kimiawi yang dijual bebas di pasaran diyakininya akan menghemat ongkos produksi. Hasil panenan pun bakal lebih baik.
“Sayangnya hal ini kurang disadari betul oleh petani, padahal menurut pengalaman kami selama ini bertani memakai system organik mampu menekan ongkos produksi lebih dari separuh ketimbang kimiawi,” paparnya.
Dijelaskan Nana, biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk dan obat-obatan jenis pestisida atau fungisida bisa dihilangkan, digantikan dengan penggunaan kompos dan campuran bahan alami yang tentunya lebih murah. Nana kemudian berani bertaruh pertanian memakai sistem organik diprediksi bakal menjadi tren di masa datang. Keyakinannya ini diperkuat oleh semakin melambungnya harga obat dan pupuk di pasaran.
“Percaya saja ke depan pertanian organik bakal digandrungi, dan pertanian secara kimiawi mulai ditinggalkan, sekarang saja kecenderungan untuk hal itu sudah mulai nampak,” tambahnya.