Sragen — Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tahun 2012 ini merupakan peringatan yang ke 104. Pada tahun 1908 lalu, saat berdirinya Budi Utomo, di mana waktu itu pemuda Indonesia dihadapkan pada situasi yang sangat komplek, ketdakadilan, pengingkaran terhadap HAM, dan terjadi diskriminasi terjadi dalam kehidupan masyarakat. Keadaan tersebutyang kemudian mendorong para pemuda yang dipelopori Dr Soetomo kemudian mendirikan Budi Utomo, untuk melepaskan diri dari belenggu ketidakadilan menuju cita-cita luhur kemerdekaan bangsa Indonesia.
Demikian inti dari upacara Harkitnas yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, selaku Ketua Umum Peringatan Harkitnas Tahun 2012, yang dibacakan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, dalam upacara di halaman Kantor Setda Sragen, Senin (21/5) pagi.
Bupati mengatakan, sejak tahun 1908 tersebut negara kita telah berproses dalam kesadaran maupun kehidupan untuk menjadi bangsa yang berdaulat, memiliki identitas dan jati diri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selama 104 tahun ini pula nilai-nilai kebangsaan telah mengalami pasang surut seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat.
Setelah Budi Utomo, kemudian muncul berbagai perkumpulan kepemudaaan dari berbagai daerah di Indonesia yang mewarnai bangkitnya nasionalisme dan berlanjut pada tahun 1928. Yaitu dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi kepemudaan untuk mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati melalui Sumpah Pemuda; Satu Tanah Air, Satu bangsa dan Satu Bahasa.
“Angkatan 1908 dan 1928 adalah contoh gerakan heroik sebagaimana golongan cendekiawan muda dapat mendinamiskan kehidupan politik dan diterima kaum dewasa. Generasi tersebut sangat istimewa karena berani menentang kolonialisme dan imperialisme dan membangkitkan semangat nasionalisme yang pada gilirannya memberikan kanal menuju cita-cita Indonesia merdeka,” kata bupati.
Upacara dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Sragen, Ketua DPRD Sragen, dan Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Sragen, serta Pelajar.