Timlo.net — Salah satu masalah yang dihadapi para psikoterapis dalam kehidupan sehari-hari adalah bagaimana membuat pasien mereka melakukan hal-hal yang apik untuk mereka. Berdiet, berolahraga, meninggalkan sebuah hubungan yang buruk, memulai sebuah bisnis baru, itulah hal yang orang ingin capai, tapi gagal untuk melakukan tindakan nyata untuk meraihnya.
Kita menghindari hal-hal ini karena dalam satu atau lain cara, hal-hal ini menyebabkan rasa sakit yang berbeda. Jika Anda ingin menghilangkan berat badan, Anda harus berhadapan dengan rasa sakit karena berhenti memakan makanan yang Anda suka. Jika Anda ingin meninggalkan sebuah hubungan, Anda harus menghadapi kemungkinan mengalami kesepian. Jika Anda ingin memulai sebuah bisnis baru, Anda harus menghadapi kemungkinan bahwa bisnis tersebut bisa gagal.
Tidak menjadi masalah bila kita menghindari hal-hal ini sekali atau dua kali dalam satu tahun. Tapi bagi kebanyakan orang, menghindar menjadi sebuah gaya hidup. Kita membentengi diri kita di balik sebuah penghalang yang tidak kelihatan dan tidak berani keluar dari penghalang itu karena rasa sakit. Ruang aman di mana kita terhindar dari rasa sakit ini oleh Barry Michells, dilansir dari psychologytoday.com disebut sebagai zona nyaman.
Dalam kebanyakan kasus yang ekstrim, orang-orang secara harfiah bersembunyi di rumah mereka. Tapi bagi kebanyakan orang, zona nyaman tersebut bukanlah ruang fisik, tapi cara hidup yang menghindari apapun yang menyebabkan rasa sakit.
Untuk membuat hal ini lebih pribadi untuk Anda, cobalah latihan ini: Tutup mata Anda. Pikirkan sesuatu yang Anda hindari secara kronis-apakah bertemu dengan orang-orang baru, menyeimbangkan keuangan Anda, atau melakukan sebuah percakapan yang sulit. Bagaimana cara Anda menghindari hal-hal ini? Bayangkan pola menghindar yang Anda ambil yang sebenarnya sebuah tempat bagi Anda untuk bersembunyi. Itulah Zona Nyaman Anda. Bagaimana rasanya berada di zona nyaman ini?
Mungkin terasa sebagai sebuah tempat yang aman dan familiar, bebas dari rasa sakit yang dibawa dunia. Tapi latihan yang kita lakukan di atas meninggalkan satu bahan yang juga menjadi bagian dari kebanyakan orang dalam zona nyaman mereka. Hanya meninggalkan rasa sakit tidak cukup untuk kita. Kita bersikeras bahwa rasa sakit bisa digantikan dengan kesenangan. Kita melakukan hal ini dengan berbagai macam kegiatan yang bersifat adiktif. Sebagai contoh menjelajah dunia maya, obat-obatan dan alkohol, pornografi. Kegiatan-kegiatan ini disebut makanan kenyamanan. Bahkan berjudi dan berbelanja termasuk dalam jenis makanan ini. kebiasaan-kebiasaan seperti ini adalah sesuatu yang menyebar-hampir dalam seluruh budaya di dunia, kita mencari sebuah zona nyaman.
Entah apa zona nyaman yang Anda miliki, Anda membayarnya dengan harga yang mahal. Hidup menyediakan berbagai kemungkinan, tapi Anda tidak bisa mengambil manfaat dari mereka tanpa menghadapi rasa sakit. Jika Anda tidak bisa mentoleransi rasa sakit, Anda tidak bisa hidup sepenuhnya. Ada banyak contoh mengenai hal ini. Jika Anda pemalu dan menghindari orang-orang, Anda kehilangan vitalitas yang berasal dari rasa kebersamaan. Jika Anda kreatif tapi tidak bisa menerima kritikan, Anda tidak akan pernah menemukan orang yang bisa menghargai (dan mendanai) karya-karya Anda. Jika Anda seorang pemimpin dan tidak bisa berhadapan atau menetapkan batas-batas dengan orang-orang, tidak akan ada yang mengikuti Anda.
Dengan tinggal di zona nyaman Anda, akhirnya Anda akan melepaskan mimpi-mimpi dan aspirasi Anda.
Sangat penting untuk orang-orang untuk memahami akibat buruk dari zona nyaman. Tapi memahami efek-efek buruk dari zona nyaman tidaklah cukup karena biasanya pemahaman itu berada di level rasional. Tapi bagian dari keinginan kita menghindari rasa sakit benar-benar tidak rasional. Keinginan tersebut merupakan sesuatu yang primitif, dunia bawah sadar di mana semua rasa sakit-bahkan rasa sakit yang akan berefek baik bagi kita- memicu rasa takut.
Anda sendirian tidak bisa melawan rasa takut yang kuat dan irasional ini sendirian. Anda perlu kekuatan. Dalam hal ini disebut kekuatan untuk bergerak maju.