Solo — Kereta Api (KA) Sriwedari AC yang digadang-gadang bisa menggantikan operasional sementara sejumlah KA Prambanan Ekspres (Prameks), tampaknya memang cukup sukses merebut simpati para pengguna jasa KA. Bagaimana tidak, dalam operasional perdananya awal pekan ini, KA komuter tujuan Solo-Yogyakarta tersebut tampak ramai diserbu calon penumpang.
Saking antusiasnya, tak sedikit para pengguna jasa KA yang terpaksa harus berebut bangku demi mendapatkan kenyamanan. Salah seorang calon penumpang, Endang Srimastuti, sempat mengaku tidak merasa nyaman dengan kondisi tersebut.
Padahal, harga tiket yang dibanderol jauh lebih mahal ketimbang tarif layanan KA Prameks. Mengingat untuk mendapatkan selembar tiket KA Sriwedari AC, pengguna jasa KA harus merogoh uang senilai Rp 20 ribu, sementara tarif KA Prameks hanya Rp 10 ribu untuk rute yang sama.
Endang menyayangkan mahalnya tarif tersebut tidak dibarengi dengan kualitas layanan yang memadai. Bahkan, PT KAI terang-terangan mencantumkan kalimat ‘Tanpa Tempat Duduk’ dalam lembaran tiket yang dijual ke konsumen.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Senin (5/11), Pejabat Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, Sri Astuti, membenarkan tiket KA Sriwedari yang dilepas ke konsumen tidak menyantumkan nomor bangku bagi penumpang. Pasalnya, armada yang dioperasikan tersebut merupakan jenis KA komuter jarak dekat dengan toleransi 50 persen penumpang berdiri.
Adapun untuk fasilitas sendiri, Sri Astuti menyebut, KA Sriwedari jauh lebih memadai ketimbang KA Prameks. Mengingat KA Sriwedari cenderung dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan (AC), selain bangku kelas eksekutif.
PT KAI sendiri di sepanjang 2012 ini secara terpaksa harus mengandangkan sejumlah armada KA Prameks dalam rangka pemeliharaan. Tak pelak, sepuluh jadwal perjalananpun harus dipangkas menjadi enam perjalanan (12 pergi-pulang) setiap hari.