Solo—Sekitar seratusan anak muda belajar tentang bagaimana berbagi ide dalam diskusi “#AyoBergerak, Apa Idemu Untuk Indonesia ?” yang diadakan di pendhapa rumah dinas Wakil Walikota Solo, Sabtu (24/11) pukul 14.00.
Kegiatan diskusi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan di beberapa kota, termasuk Semarang, Jogja, Malang, Surabaya, Bandung dengan tujuan untuk mendorong anak-anak muda di Indonesia untuk berani menyuarakan ide mereka dan juga berupaya untuk merealisasikan ide mereka. Semua ini dilakukan demi mencapai Indonesia yang lebih baik.
Dalam acara yang digelar bersama Akademi Berbagi Solo dan AIESEC expansion UNS sebagai community partner tersebut, Imam Subchan yang menjadi salah satu pembicara mengkritisi sikap anak muda yang bersikap apatis.
”Semua orang bisa mengeluh tentang apa yang terjadi di negeri ini. Dan Anda bisa memutuskan untuk bersedih untuk apa yang terjadi di Indonesia, atau memutuskan untuk melakukan sesuatu, ” ujar pria yang juga merupakan salah satu entrepreneur di Solo ini.
Imam yang juga menjadi volunteer di Akber (Akademi Berbagi) Solo tersebut berharap bahwa anak-anak muda bersedia untuk “bergerak,” dimulai dengan cara membagikan ide-ide mereka.
Sementara itu, M. Faried Aguslemi, salah seorang pembicara lain membagikan kepada para peserta bagaimana membagikan ide mereka secara efektif, salah satunya dengan presentasi.
“Ada sekitar 300 presentasi dibagikan di seluruh dunia setiap detiknya. Tapi 95 persen dari semua presentasi itu membosankan,” terang pria yang menjadi senior consultant dBrand tersebut.
Menurut pria berkaca mata tersebut, penyampaian ide yang baik bisa terjadi bila terjadi communication emotion di antara penyampai pesan dan penerima pesan. Secara praktis hal ini bisa dilakukan bila kita mampu mengolah presentasi kita dengan cara-cara yang menggunggah emosi para pendengar.