Wonogiri – Ketua KTI (Karang Taruna Indonesia) Wonogiri, Sugeng Prihanto mengakui peran organisasi karang taruna belum begitu kentara maksimal di masyarakat.
Memang secara fisik belum terasa maksimal perannya, khususnya di tingkat dusun. Ini dilihat dari sudut pandang masyarakat, terkadang yang nampak baru di segi kehidupan sosial, seperti ikut kerja bakti atau membantu warga yang punya hajatan. Dan untuk itu butuh pembenahan,” jelas Sugeng, melalui telepon, Selasa (4/12).
Pembenahan yang dimaksud, lanjut Sugeng tak hanya dari sisi internal organisasi karang taruna. Butuh pula perhatian dari pihak lain di luar organisasi.
“Seperti yang saya sampaikan pada pembukaan kemarin (Jambore III KTI Wonogiri, Sabtu 1/12 – red), salah satu perhatian diharapkan dari pemerintah melalui dana stimulan. Tapi tidak tertutup kemungkinan ada perusahaan yang peduli, misalnya melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan memberikan pelatihan wiraswasta,” tandas suami Ayuning Sekar Suci (Anggota DPRD Jateng dan Ketua KNPI Wonogiri) tersebut.
Sementara dalam kegiatan Jambore selama dua hari kemarin (Sabtu hingga Minggu, 1 sampai 2 Desember), tim karang taruna kecamatan Baturetno dinyatakan keluar menjadi juara pertama. Tim ini berhak membawa pulang uang pembinaan Rp 7 juta, penghargaan, ditambah piala bergilir.
Disusul di posisi runnerup, Kecamatan Purwantoro yang memperoleh hadiah uang Rp 5 juta dan piagam. Di tempat ketiga ada karang taruna Kecamatan Ngadirojo yang membawa pulang uang Rp 3 juta beserta penghargaan.