Solo — Tahun 2013 mendatang Universitas Sebelas Maret (UNS) fokus dalam upaya meningkatkan publikasi di tingkat internasional. Pasalnya sampai saat ini jumlah publikasi internasional UNS dinilai masih sangat lemah.
Ketua LPPM UNS Darsono, mengatakan, pada 2012 tercatat hanya ada 22 artikel yang terindeks di jurnal internasional. Menurutnya beberapa strategi telah ia persiapkan untuk meningkatkan publikasi internasional itu. Salah satu diantaranya adalah memberdayakan penelitian di hilir atau membiayai publikasi yang telah siap publikasi internasional.
Selain itu pihaknya akan menghidupkan kembali join research atau riset kolaborasi dengan mahasiswa internasional, serta memberikan skema beasiswa riset bagi mahasiswa asing di UNS yang mewajibkan keluaran berupa publikasi internasional. “Peningkatan jumlah publikasi internasional itu merupakan amanat Rektor UNS saat pelantikan saya menjadi ketua LPPM,” jelasnya kepada wartawan.
Rektor UNS Ravik Karsidi menambahkan, UNS dalam hal riset ilmiah ingin menjadi PT yang mandiri. Buktinya pada awal 2012 telah ditetapkan kebijakan untuk mewajibkan seluruh fakultas mengalokasikan anggaran riset sebesar 10 persen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan jumlah itu Ravik berharap jumlah publikasi internasional sepadan dengan jumlah yang telah dianggarkan.
“Untuk meraih dan menuju PT di tingkat internasional, salah satu upaya adalah meningkatkan publikasi ilmiah. Meningkatkan jurnal-jurnal nasional dan lambat laun akan menuju ke tingkat publikasi internasional,” jelasnya dalam sambutan pembukaan Ekspo Penelitian dan Pengambdian LPPM UNS, Rabu (19/12) di halaman LPPM UNS.
Ravik melanjutkan, kunci utama untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah adalah dengan menumbuhkan iklim riset dan iklim ilmiah di lingkungan UNS, serta adanya infrastruktur dan sprastruktur yang baik, dengan cara menata secara kelembagaannya, atauran, sikap dan budaya ilmiah.